Dalam menyusun
karya seni tari dapat mempergunakan gerak tradisi yang sudah
ada atau melalui pencarian gerak yang belum terpola sebelumnya. Perlu
diperhatikan bahwa tari sebagai ekspresi seni menuntut kemampuan lebih dari sekedar
merangkai gerak menjadi sebuah koreografi, melainkan harus memiliki nilai
estetis. Setelah gerak-gerak yang dimaksud telah terkumpul, lalu dirangkai
menjadi tarian. Menyusun gerak yang baik adalah memadukan gerak maknawi dengan
gerak murni, dirangkai sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dan sudah
mencakup arah gerak dan arah hadap.
Arah memberikan
orientasi pada tarian. Ada dua macam arah dalam menari, yaitu:
- Arah Hadap, menunjukkan kemana penari menghadap, ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang, menengadah atau menunduk.
- Arah Gerak (lintas gerak), menunjukkan kemana penari akan bergerak, membuat lingkaran, zig-zag, berjalan maju dan mundur, serong diagonal, spiral dsb.
A. Level
Tingkat
jangkauan gerak atau tinggi rendahnya gerak.
Ada
tiga level dalam menari, yaitu:
- Level Tinggi : Meloncat
- Level Sedang : Membungkuk
- Level Rendah : Duduk
Dari
hasil pengolahan suatu gerakan atau gerak yang telah mengalami sitisasi atau distorsi
lahir dua jenis gerak tari. Pertama, gerak tari yang bersifat gerak murni dan yang kedua
bersifat gerak maknawi.
Gerak
murni adalah gerak tari dari hasil pengolahan gerak yang dalam pengungkapannya tidak
mempertimbangkan suatu pengertian dari gerak tari tersebut. Disini yang
dipertimbangkan adalah faktor nilai keindahan gerak tarinya saja. Misalnya
gerak-gerak memutar tangan pada pergelangan
tangan, beberapa gerak leher
seperti pacak-jangga di Jawa, dan sebagainya.
Sedangkan
yang dimaksud dengan gerak maknawi adalah gerak wantah yang telah diolah menjadi
suatu gerak tari yang dalam pengungkapannya
mengandung suatu pengertian atau
maksud disamping keindahannya.
B. Desain
Penata
tari yang baik juga memperhatikan desain tari. Desain adalah garis yang
terlihat oleh penonton yang ditimbulkan oleh gerak penari. Garis yang dilalui
di lantai oleh para penari disebut desain bawah. Misalnya, garis diagonal,
horizontal, zig-zag, spiral dll. Garis yang dilihat oleh penonton
sebagai gerakan penari di atas pentas adalah desain atas. Contohnya, loncatan,
gerak payung, dan pita.
Merangkai
gerak agar menarik perlu ada adanya keseimbangan dasar dengan elemen lainnya,
yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut.
- Irama sebagai pengiring dan pemertegas gerak.
- Penguasaan ruangan dengan desain atas, bawah dan medium.
- Penataan komposisi penari untuk mengatasi kejenuhan sesuai dengan jumlah penari.
- Penggunaan rias dan busana yang selaras dan mencerminkan tema.
Desain musik
merupakan bagian yang terpenting dalam tari, musik merupakan bagian pendukung
dalam seni tari yaitu sebagai pengiring, pemberi suasana dan memberikan
ilustrasi (ekspresi). Musik juga mengatur cepat lambatnya gerak dan membantu
mewujudkan dramatik.
sangat bermanfaat sekali infonya thank you
ReplyDeletescania bus indonesia