Ciri-ciri Tari Nusantara


Ciri-ciri tari nusantara

Tari Tradisional
Tari tradisional klasik
  • Pola gerak sudah ditentukan.
  • Memiliki nilai estetika yang tinggi.
  • Gerak yang diciptakan melampaui kebutuhan minimal.
  • Tumbuh dan berkembang di kalangan bangsawan.
Contoh tari tradisional klasik: Topeng Kelana (Jawa Barat), Bedhaya dan Srimpi (Jawa Tengah), Sang Hyang (Bali), Pakarena dan Pajaga (Sulawesi Selatan).

Tari tradisional kerakyatan
  • Pola gerak ditentukan oleh temanya.
  • Bersifat sosial dengan nilai estetika biasa.
  • Gerakan terbatas sesuai dengan peristiwa adat khas dari suku bangsa yang bersangkutan.
  • Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
  • Bersifat lokal, terbatas di wilayah adat suku bangsa tertentu
Contoh tari tradisional kerakyatan: Payung (Melayu), Lilin (Sumatera Barat), Jaipong (Jawa Barat), Tayuban (Jawa Tengah).


Tari Kreasi/Eksperimental
Tari Modern
Ciri menurut bentuknya:
  • Pola gerak lebih bebas tanpa mengurangi nilai keindahan.
  • Ciri gerak masih berakar pada gerak tradisional.
  • Masih dalam estetika tradisi suku bangsa tertentu.
Ciri menurut prosesnya:
  • Penggarapan kreatif
  • Tuntutan kesenangan.
  • Kekompakan dan solidaritas.
  • Popularisasi mengambang.
  • Bernuansa rekreatif
Contoh tari modern: Tari Merak (Jawa Barat).

Tari Kontemporer
  • Pola gerak lebih bebas.
  • Gerakan inovatif, tidak lagi berakar dari gerakan tradisi.
  • Penataan tari cenderung diciptakan sesuai dengan situasi.

Comments

  1. Replies
    1. haha, iya-iya.. Thanks fotonya Nisa Adam dan friends

      Delete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment