Metode simple random sampling dilakukan
dengan pengambilan sampel secara acak/probabilitas.
Pengambilan data secara acak adalah suatu metode pemilihan ukuran sampel di
mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi
anggota sampel, sehingga metode ini sering disebut metode yang terbaik.
Berika
disajikan 3 contoh pengambilan sampel dengan metode simple random samping, yakni
cara undian, tabel bilangan random dan sistem/ordinal, berikut penjelasannya.
1. Cara Undian
Cara undian
dilakukan dengan member nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara
acak dipilih nomor-nomor sesuai dengan banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan.
Fox (1969) menyajikan dua rancangan dengan cara ini. Yang pertama adalah dengan
cara pengambilan sampel tanpa pengembalian, berarti nilai probabilitas tidak
konsisten dan yang kedua dengan cara pengembalian sampel yang terpilih sehingga
nilai probabilitas menjadi konstan.
2. Cara Tabel Bilangan Random
Dalam
buku-buku teks statistika banyak dilampiri tabel bilangan random, yaitu suatu
tabel yang terdiri dari bilangan-bilangan yang disajikan dengan sangat tidak
berurutan. Prinsip pemakaiannya adalah pertama-tama member nomor pada setiap
anggota populasi. Daftar ini disebut kerangka pengambilan sampel (sample frame). Seandainya kita mempunyai
50 anggota populasi, maka setiap anggota dapat diberi nomor mulai dari 01
sampai 50. Lalu gunakan jumlah digit pada tabel acak dengan digit populasi.
Pemakaian pada tabel, pilih salah satu nomor dengan cara acak, gunakan dua
digit terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sampel frame, jika ada yang sama,
maka data pada sampel frame diambil menjadi anggota sampel, lalu lihat nomor
yang berikutnya pada tabel, cocokkan lagi pada sampel frame demikian seterusnya
sampai jumlah sampel terpenuhi. Hindari pemakaian angka pada tabel yang di atas
50 atau angka yang ditemukan berulang.
3. Cara Sistematis / Ordianal
Menurut
Vockel (1983), cara sistematis/ordinal adalah teknik untuk memilih anggota sampel
melalui peluang dan ‘sistem’ tertentu di mana pemilihan anggota sampel setelah
dimulai dengan pemilihan secara acak untuk data pertama dan berikutnya setiap
interval tertentu. Misalnya akan diambil sampel 100 dari 1000 anggota populasi,
kita akan memilih data pertama dari sampel pertama secara acak: antara 1 sampai
10. Jika terambil nomor 4 maka untuk data kedua akan diambil dari sampel kedua
yaitu 14 dan seterusnya. Agar sampel yang didapat terdistribusi dengan baik
maka populasi harus juga dibuat acak, jangan diurut misalnya kalau kita akan
memilih nama-nama orang janganlah nama-nama itu diurutkan secara alphabet.
Untuk
memilih metode sampling perlu beberapa pertimbangan agar penelitian akan dapat
berjalan dengan baik. Berikut beberapa pertimbangannya:
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete