Telah
diketahui bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan pengaturan atau
pemeriksaan sesuatu secara benar, makan dalam risetpun perlu adanya
metode-metode. Belum ada kesepakatan para ahli tentang berapa macam sebenarnya
jumlah metode riset, akan tetapi yang banyak ditulis pada buku-buku teks ada lima macam metode riset , yaitu metode
Sejarah, metode Deskriptif, metode Eksperimen, metode Kausal-Komparatif
(Ex-Post Facto), dan metode Partisipatori
yang penjelasan singkatnya disajikan berikut ini.
1. Metode Sejarah
Secara umum
sejarah meliputi pengalaman masa lalu yang menggambarkan secara kritis seluruh
kebenaran kejadian atau fakta untuk membantu mengetahui apa yang harus
dikerjakan sekarang dan yang dikerjakan di masa datang. Riset sejarah
menghendaki data yang bersumber dari data primer seperti berupa dokumen dan
peninggalan-peninggalan masa lalu. Sumber data sekunder dapat digunakan jika
data primer tidak ditemui.
kecenderungan
metode ini bertumpu pada kegiatan mengevaluasi suatu objek seperti peristiwa
atau tokoh masa lampau dipandang dari sudut standard an kebudayaan dewasa ini,
dengan mengingat kebudayaan dan standar yang ada sekarang, maka peneliti
sejarah dihadapkan kepada masalah perspektif sejarah.
Riset untuk
permasalahan ekonomi dan manajemen perusahaan, metode sejarah relatif jarang digunakan.
2. Metode Deskriptif
Menurut
Travers (1978), metode deskriptif
bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat
riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Sedangkan
menurut Gay (1976), metode ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang
menyangkut sesuatu pada waktu sedang berlangsungnya proses riset. Metode riset
ini dapat digunakan dengan lebih banyak segi dan lebih luas dari metode yang
lain. Iapun memberikan informasi yang mutakhir sehingga yang bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai
macam masalah.
Menurut Consuelo (1988), riset dengan metode deskriptif terdiri dari berbagai macam yang
penjelasan ringkasnya dibawah ini.
a. Studi Kasus
Jenis
penelitian ini merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu
selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk
lingkungan dan kondisi masa lalunya. Selanjutnya peneliti berusaha menemukan
hubungan antara faktor-faktor tersebut satu dengan yang lain.
Studi kasus kadang-kadang peneliti
dengan unit yang terkecil seperti perusahaan atau kelompok-kelompok masyarakat
tertentu. Keuntungan riset studi kasus ini antara lain adalah penelitian dapat
lebih mendalam sehingga dapat mendawab mengapa keaadaan itu terjadi dan peneliti
diharapkan dapat menemukan hubungan-hubungan yang tadinya tidak diharapkan.
Tetapi disamping itu memiliki kelemahan-kelemahan misalnya kajian relative
kurang luas dan dalam, sulit digeneralisasikan dengan keadaan yang berlaku umum
dan kecenderungan mengarah kesubyektifitas oleh karna obyek penelitiannya
sehingga dapat mempengaruhi prosedur.
b. Survei
Survei
digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki kenapa
gejala-gejala tersebut ada, sehingga tidak perlu memperhitungkan hubungan
antara variabel-variabel karna hanya menggunakan data yang ada untuk pemecahan
masalah dari pada menguji hipotesis. Survei dapat memberikan manfaat untuk
tujuan-tujuan deskriptif, membantu dalam hal membandingkan donsisi-kondisi yang
ada dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan juga untuk pelaksanaan
evaluasi. Survei dapat dilakukan dengan
cara sensus maupun sampling terhadap hal-hal yang nyata dan tidak nyata.
c. Riset Pengembangan
Penelitian
ini berguna untuk mempengaruhi informasi tentang perkembangan suatu obyek
tertentu dalam waktu tertentu, misalnya penelitian tentang metode pelatihan
terhadap produktifitas kerja karyawan. Ada
dua cara yang saling melengkapi dalam melakukan penelitian pengembangan ini,
yaitu;
- Metode Longitudinal, yaitu mempelajari sampel peserta pada jangka waktu yang panjang. Misalnya 10 mahasiswa dipantau terus sejak semester pertama sampai semester delapan sebagai obyek penelitian, sehingga akan memakan waktu empat tahun.
- Metode Cross-sectional, yaitu mempelajari sampel dari berbagai strata pada waktu bersamaan. Misalnya diambil beberapa mahasiswa dari setiap semester, mulai semester satu sampai semester delapan untuk dijadikan bahan penelitan. Cara ini dapat membantu metode longitudinal.
d. Riset Lanjutan (Follow-up Study)
Secara umum
riset ini dilakukan bila peneliti hendak mengetahui perkembangan lanjutan dari
subyek setelah diberikan perlakuan tertentu atau setelah kondisi tertentu.
Misalnya dipakai dalam menilai kesuksesan program-program tertentu yang
dicanangkan seperti program pelatihan karyawan.
e. Riset Dokumen (Content Analysis)
Peneliti
yang meliput pengumpulan data dan informasi melalui pengujian arsip dan dokumen
maka metode yang dipakai adalah analysis dokumen atau analisis isi. Sebagai
contoh, peneliti ingin mengetahui seberapa banyak buku-buku pelajaran dijurusan
manajemen yang mengandung analisis tentang bisnis dari sisi etika.
f . Riset Kecenderungan (Trend Analysis)
Suatu
penelitian yang bertujuan untuk melihat kondisi yang akan datang dengan
melakukan proyeksi atau ramalan (forecast), pemakaian metode yang paling sesuai
adalah dengan cara analysis kecenderungan. Dalam melakukan proyeksi masa datang
itu, ramalan jangka pendek biasa dianggap lebih realibel ketimbang ramalan
jangka panjang karna banyak keadaan yang berada diluar control atau harapan
yang terjadi.
g. Riset Korelasi (Correlational Study)
penelitian
yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berada
dalam suatu populasi disebut penelitian correlatianal. Sifat perbedaan yang
utama adalah usaha untuk menaksir hubungan yang bukan sekedar deskripsi (Fox,
1969). Di sini peneliti dapat mengetahui kontribusi variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikatnya secara besarnya arah hubungan yang terjadi.
Penelian ini sangat digemari oleh mahasiswa pasca sarjana dikarenakan mudah
merancangannya dan juga dalam mengumpulkan datanya.
Metode deskriptif ini lebih sering
digunakan dalam riset bisnis dan ekonomi. Hal ini logis saja karena
keingintahuan terhadap hiruk pukuk-nya bisnis tidak hanya dari satu sisi, akan
tetapi ingin diketahui dari banyak sisi.
3. Metode Eksperimen
Metode
eksperimen merupakan langkah-langkah lengkap yang diambil sebelum eksperimen
dilakukan agar data yang semestinya dapat diperoleh sehingga analisis akan
menjadi obyektif. Variabel bebas dijadikan sebagai variabel eksperimen, yaitu
variabel penyebab atau variabel perlakuan yang karakteristiknya diyakini dapat
menghasilkan perbedaan, sedangkan variabel terikat atau variabel akibat
merupakan hasil dari suatu penelitian. Dikatakan tarikat karena bergantung pada
variabel bebas.
Menurut
Sudjana (1980), prinsip dasar dalam desain ini adalah replikasi, randomisasi, dan kontrol lokal. Replikasi merupakan pengulangan eksperimen agar menghasilkan
taksiran yang lebih baik. Randomisasi
memungkinkan peneliti untuk menentukan langkah-langkah berikutnya dengan
anggapan soal independensi sebagai suatu kenyataan, ini berarti pengacakan tidak
menyebabkan terjadinya independensi melainkan hanya memperkecil korelasi antar
pengamatan. Kontrol lokal merupakan langkah-langkah yang
berbentuk penyeimbangan, pengkotakan atau pemblokan dan pengelompokan unit-unit
eksperimen yang digunakan dalam desain.
Ary (1994) meringkas konsep eksperimentasi ke dalam 3 karakteristik, bahwa:
- Variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi.
- Semua variabel kecuali variabel terikat adalah konstan.
- Pengaruh pemanipulasian variabel bebas atas variabel terikat dapat diamati dan diukur.
Sebagai
contoh, seorang peneliti telah membuat semacam tablet obat untuk menggemukan
badan. Untuk menilai sukses atau tidaknya obat itu, diambil 20 ekor kelinci
yang akan diberi obat dan 20 ekor kelinci lagi tidak diberi obat. Setelah beberapa
hari, misalnya 2 minggu, semua kelinci ditimbang. Data hasil timbangan itu
kemudian dianalisis untuk menjawab pertanyaan apakah obat tersebut terbukti
atau tidak terbukti memiliki kemampuan untuk menggemukan badan.
Eksperimen
ini biasa dilakukan di laboratorium, di mana variabel bebas tidak diteliti tetapi
apa adanya dimanipulasikan atau diperlakukan secara sadar untuk kemudian
efeknya terhadap variabel tergantung dipantau dan diteliti. Desain eksperimen
ini banyak tipenya atau modelnya, seperti misalnya Desain Acak Sempurna, Desain Blok Acak, dan Desain Split Plot. Bagi pembaca yang ingin mendalami desain
eksperimen ini dapat membaca buku-buku teks seperti karangan Mandenhall, Kemthorne, Cox, atau Sudjana.
4. Metode Kausal-Komparatif (Ex-Post Facto)
Pendekatan
eksperimental sulit atau tidak bisa ditentukan dalam riset untuk obyek-obyek
tertentu, misalnya yang menyangkut manusia. Sebagai contoh, untuk menyelidiki
pengaruh rokok terhadap daya tahan paru-paru, tidak mungkin variabel bebasnya
dimanipulasi, maksudnya orang-orang yang bukan perokok disuruh merokok atau
yang merokok disuruh tidak merokok dalam beberapa lama untuk kemudian diteliti
paru-parunya. Atau contoh lain, pengaruh jenis kelamin terhadap produktivitas
kerja. Tidak mungkin variabel bebasnya yang dalam hal ini kelamin
dimanipulasikan, yang berjenis kelamin laki-laki diganti dengan perempuan atau
sebaliknya. Oleh karena itu dalam riset perlu dicari pendekatan lain yaitu Ex post facto yang berarti “setelah
kejadian”.
Menurut Gay
(1976), penelitian ini berjalan dengan menentukan akibat lalu menemukan sebab.
Menurut Kerlinger (1976), penelitian ini merupakan pencarian empiric yang
sistematik di mana peneliti tidak dapat mengontrol variabel bebasnya karena
peristiwa telah terjadi atau karena sifatnya tidak dapat dimanipulasi.
Jadi bila
dibandingkan dengan riset eksperimen, riset ex post facto pada mulanya
mengamati akibat kemudian mencoba untuk menetukan sebab sedangkan dalam
penelitian eksperimen pada mulanya menciptakan sebab, secara sengaja membuat
kelompok berbeda dan kemudian mengamati akibat perbedaan itu pada variabel
terikat.
Sebagai
contoh, sebuah perusahaan melakukan restrukturisasi sejak dua tahun yang lalu.
untuk mengetahui dampak restrukturisasi tersebut pada kinerja karyawannya, dapat
dilakukan dengan cara membandingkan antara kinerja karyawan sebelum dan sesudah
restrukturisasi ini. Di sini tampak bahwa restrukturisasi
bertindak sebagai faktor X (independen) atau penyebab. Kinerja karyawan sebelum
dan sesudah restrukturisasi adalah fakta yang tidak dapat diubah, sehingga
eksperimen ini merupakan suatu
kausal-komparatif, yaitu membandingkan kinerja karyawan sebelum dan sesudah
restrukturisasi berdasarkan fakta sesudah kejadian eksperimen (ex-post facto).
5. Metode Partisipatori
Pertimbangan
dalam proses riset ekperimen, pengacakan, pengontrolan yang ketat terhadap variabel
dan lain-lain adalah tepat, akan tetapi pengontrolan yang ketat ini bisa gagal
karena kadang-kadang lupa bahwa yang diteliti adalah kehidupan manusia. Oleh
karenanya riset yang menyangkut kehidupan manusia harus dicari metodenya yang
lebih tepat, metode baru itu disebut metode
Partisipatori.
Riset dengan
metode partisipatori ini memiliki beberapa prinsip yang harus dipenuhi, antara
lain ia memiliki implikasi ideology, memberikan manfaat langsung kepada
masyarakat, melibatkan semua partisipan yang terlibat dalam riset di mana
mereka sadar bahwa proses riset sebagai keseluruhan pengalaman masyarakat di
mana kebutuhan masyarakat dibangun serta kesadaran dan kesepakatan masyarakat
ditingkatkan. Juga partisipan harus melihat bahwa proses riset sebagai dialog
yang rutin dan berkesinambungan.
Sebagai
contoh, misalkan seorang peneliti ingin mengetahui bagaimana tanggapan dan
perilaku masyarakat di suatu Kelurahan terhadap kebijakan pemerintah tentang
Sistim Keamanan Lingkungan (Siskamling). Bisa saja semua pak RT di Kelurahan
tersebut mengajak masyarakatnya untuk memberikan penilaian tentang kebijakan
maupun pelaksanaan siskamling tersebut baik secara rutin maupun pada saat tertentu
saja. Data ini dapat diberikan pada pak RT dan selanjutnya diolah oleh peneliti
tersebut. Keterlibatan masyarakat inilah sebagai cerminan maksud dari metode Partisipatori
ini.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete