Faktor-faktor Kegagalan Kelompok


Salam pengetahuan: Kita hidup dalam kelompok dan penghidupan dalam kelompok itu akan dapat lebih berhasil kalau kita manambah pengertian akan organisasi dan proses kelompok. Mengapa suatu kelompok memperoleh sukses sedangkan yang lain gagal? Apakah hal itu karena yang satu mempunyai organisasi yang lebih baik, keterampilan yang lebih tinggi, dan sikap yang lebih baik? Ataukah karena kelompok yang lain gagal untuk berkembang?. Kebanyakan dari kegagalan kelompok disebabkan oleh satu atau lebih faktor-faktor, diantaranya sebagai berikut.

1 . Iklim situasi yang tidak sehat
Disamping oleh pembawaan, kita juga dipengaruhi oleh orang-orang lain. Kita mulai hidup dalam keluarga, kemudian di sekolah, setelah itu dalam lingkungan kerja dan hidup sebagai warga Negara dalam kehidupan masyarakat. Dalam setiap lingkungan sosial itu kita mencari yang “dekat” kepada kita dan menjauhi mereka yang banyak berbeda dengan kita, saling pengaruh-mempengaruhi. Jelas bahwa suasana yang didapatkan atau diciptakan oleh anggota kelompok akan banyak menentukan sukses atau kegagalan kelompok itu, meskipun gaya kepemimpinan juga ikut berpengaruh.

Iklim yang tidak sehat terjadi karena rusaknya kerja sama dan semangat disebabkan hal-hal berikut.
  • Sistem dalam kelompok tidak menjelaskan pekerjaan, bagaimana menghasilkan penghargaan, atau hukuman
  • Penghargaan dan hukuman diberikan dengan sewenang-wenang yang tidak berdasarkan suatu rencana
  • Terdapat penghargaan yang sama diantara mereka yang melakukan tugas dengan tanggung jawab yang berbeda
  • Penghargaan dan hukuman yang hanya disesuaikan dengan pekerjaan perorangan dan tidak dilihat dari usaha bersama. Hal ini akan mempertentangkan orang dengan orang, bukan menciptakan tim yang harmonis
  • Penghargaan, kebebasan, kemampuan kerja, harga diri, dan nilai-nilai lain tidak dihiraukan dan titik berat diletakkan pada penghargaan ekonomis semata
  • Penghargaan dan hukuman tidak sesuai dengan apa yang dipandang orang patut dihargai atau dihukum

Kita mengharapkan perbedaan, karena itu kita membentuk kelompok. Kita menginginkan keputusan yang sehat, karena itu meminta pandangan yang berbeda dan kita mengkritik ide yang lain tanpa menghiraukan siapa yang mengemukakannya. Dilihat dari sudut kepemimpinan, iklim yang tidak sehat dan banyak terjadi konflik merupakan indikator pemimpin tersebut tidak memiliki kepemimpinan.

2 . Anggota yang tidak tepat
Sebab yang kedua dari suatu kegagalan terletak dalam kombinasi orang-orangnya. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok yang sukses dikarenakan mereka teliti memilih anggota-anggotanya. Untuk melakukan pemilihan yang baik kita harus memahami mengapa ada orang-orang yang suka bekerja sama sedangkan yang lain tidak. Orang berbuat apa yang pada waktu itu dianggapnya paling baik.

Kita semua memusatkan perhatian pada hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan kita. Kalau kita mencapai sukses, kita menetapkan tujuan yang lebih tinggi; sedangkan kalau kita gagal, maka semangat kita berkurang. Karena perkembangan kita dipengaruhi oleh keseimbangan antara kesuksesan dan kegagalan, maka kita harus merencanakan kegiatan yang memberi kesempatan bagi setiap orang untuk memperoleh sukses.

Kelompok yang terdiri dari anggota-anggota yang sama mempunyai sedikit kemungkinan untuk maju. Kemajuan dilahirkan oleh perbedaan. Selama kita tidak sanggup untuk memupuk perbedaan dan sikap untuk bertanya, untuk memeriksa, dan untuk memajukan kritik, maka demokrasi tidak akan hidup subur.

Masing-masing orang berbeda dalam berbagai hal dan karena itu seseorang dapat bergabung dalam satu kelompok dengan satu tujuan, sedangkan dalam kelompok lain dengan tujuan berbeda. Dalam kelompok kecil, hubungan itu bersifat dari muka ke muka. Selama hubungan ini tidak saling mendorong, maka kelompok yang sehat tidak akan menjelma.

3 . Anggota yang tidak terampil
Kegagalan dapat pula disebabkan oleh kekurangan pengetahuan dan keterampilan untuk memainkan peranan dalam kelompok. Kita memilih peranan berdasarkan pandangan kita terhadap peranan itu. Kita tidak dilahirkan untuk memegang suatu peranan, melainkan harus belajar dari peranan.
Dalam garis besar, peranan itu dapat dibagi dalam peranan yang membangun, merusak, dan kebergantungan. Orang yang membangun pada umumnya jujur, ramah, dan berperasaan hangat dengan tujuan yang tegas, serta mempunyai kemampuan untuk menggabungkan ide dan bekerja sama. Orang yang tidak matang, angresif, dan bertindak untuk kepentingan sendiri dapat merusak kelompok. Ia mempunyai perasaan yang tajam dan dengan cepat dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan yang lain. Dengan demikian ia dapat menetapkan siapa yang perlu dijadikan sahabat dan siapa yang harus dijauhi. Ia hanya berani bersaing kalau ia yakin akan menang dan berusaha untuk menghancurkan musuh-musuhnya. Makin pandai ia, makin berbahaya pula karena ia sukar untuk diidentifikasikan,

Orang yang agresif tetapi tidak memiliki kemampuan untuk berkuasa akan mencari kekuasaan dengan menyerahkan diri. Orang yang tidak matang dan biasa menggantungkan diri akan mencari sandaran melalui persahabatan dan menonjolkan ketidakmampuannya dengan harapan mendapat pertolongan. Kalau kita mengharapkan kelompok mencapai sukses, maka kita harus mengurangi peranan orang-orang yang biasa menyandarkan diri dan mendorong kelompok orang-orang kelompok yang membangun.

4 . Organisasi yang keliru
Kelangsungan kelompok tidak dapat dijamin untuk melayani para anggotanya. Orang menggabungkan diri karena mempunyai kebutuhan dan kelompok harus menutup kebutuhan itu. Sebaliknya, anggota harus melayani organisasi agar dapat berfungsi dengan baik. Mereka berhasil kalau dapat membentuk kelompok yang memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan.

Dalam kelompok kecil, dengan hubungan yang langsung dan spontan, mudah timbul perasaan yang sama; lahir anggapan dan kepentingan bersama, sehingga dengan cepat diperoleh jawaban atas masalah yang bersifat pribadi dan rasa puas mudah pula datang. Kelompok bertujuan untuk memperbaiki anggota secara perorangan, kelompok, dan lingkungan. Pendiriannya didasarkan pada kepentingan bersama dank arena itu jarang terjadi pertentangan. Kelompok dibentuk oleh orang-orang yang merasa mempunyai masalah yang tidak dapat diselesaikan seorang diri.

Masyarakat menjalin hubungan dalam jaringan kebergantungan dan kita tidak dapat melepaskan diri. Alam, orang-orang lain, dan seluruh masyarakat meletakkan tuntutan pada kita. Perkembangan kita terdiri dari belajar bagaimana memberikan reaksi terhadap tuntutan itu. Sebagian dari kita menyerahkan diri, sebagian lagi menyesuaikan diri, ada pula yang melawan, namun tak seorang pun dapat terlepas. Kebanyakan dari kegagalan kita disebabkan karena ketidakmampuan kita untuk melakukan segala sesuatu dengan tepat pada waktunya, tidak memiliki organisasi yang baik, tidak memainkan peranan kepemimpinan sebagaimana mestinya, dan gagal untuk menciptakan suasana kelompok yang memuaskan.

Comments