ini dia Wisata alam, budaya dan olahraga asli dan menarik dari Sulawesi Barat, .
A.
OBJEK
WISATA ALAM
1.
Pantai manakarra
Sejak lama Pantai Manakarra terkenal sebagai “Losarinya”
(Pantai Losari Makassar) Kota Mamuju. Hal tersebut tidaklah berlebihan,
mengingat Pantai Manakarra betul-betul mempunyai keindahan panorama pantai yang
memikat. Pemandangan nan eksotik tersebut bertambah menawan dengan latar
belakang Pulau Karampuang yang terhampar di depan mata.
Di waktu malam, pantai ini dihiasi oleh
kilatan lampu-lampu kapal feri berwarna merah yang akan masuk ke Pelabuhan
Mamuju maupun yang akan bertolak ke Balikpapan. Hiasan cahaya tersebut terasa
lebih menyenangkan apabila diselingi dengan menikmati hangatnya kopi atau
segarnya buah kelapa yang terhidang di warung-warung
sepanjang pantai. Event tahunan yang
diselengarakan di Pantai Manakarra biasanya diadakan pada Hari Ulang Tahun
(HUT) Kota Mamuju dan hari kemerdekaan RI ada bulan Agustus. Pada tahun 2007
lalu misalnya, pernah digelar pesta bakar ikan sejumlah delapan ton ikan segar
di atas bara api sepanjang 4.300 meter di pantai ini. Selain itu, di bulan
Agustus juga biasa diadakan lomba perahu sandeq yang dimulai di Pantai Manakarra
dan berakhir di Pantai Losari (Sulawesi Tenggara). Dalam lomba Perahu Sandeq,
pantai ini akan ramai dikunjungi oleh para peserta lomba maupun penonton yang
datang dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari mancanegara.
2.
Pantai palippis
Pantai Palippis membentang
sepanjang 3 km di sebelah barat Pulau Sulawesi. Hal ini memberikan keleluasaan
bagi para wisatawan yang datang ke pantai tersebut untuk bermain, berlarian,
atau menyongsong deburan ombak di sepanjang bibir pantai. Dan yang tidak kalah
menarik, apalagi bagi kalangan muda-mudi, di pantai ini para wisatawan dapat bercengkrama
sembari menyaksikan tenggelamnya matahari di ufuk barat.
Di samping menikmati panorama pantai,
para pelancong juga dapat menyaksikan batu karang yang membentuk tebing-tebing
curam. Lawuang adalah nama sebuah tebing batu karang yang memanjang di samping
kawasan Pantai Palippis. Hamparan batu karang yang langsung menghadap ke laut
lepas tersebut memiliki daya tarik 843 Kepariwisataan Sulawesi Barat eksotik.
Apalagi, tebing tersebut berdiri menyerupai ngarai yang curam, berbelokbelok,
terjal dengan ketinggian antara 30—80 meter. Tentunya, ini akan menjadi tantangan
yang menarik bagi mereka yang mencintai dunia panjat tebing untuk menaklukkan angkuhnya batu karang yang berdiri
tinggi menjulang. Tidak jauh dari bibir pantai atau di sebelah tebing, terdapat
sebuah gua yang dihuni oleh ribuan kelelawar. Kawasan tersebut menjadi satu
dengan Pantai Palippis, sehingga para wisatawan dapat menikmati panorama gua
tersebut sembari berwisata pantai dengan hanya satu kali bayar saja. Yang lebih menyenangkan lagi, ketika
mengunjungi pantai ini wisatawan dapat melihat dari dekat pembuatan perahu
sandeq khas masyarakat suku Mandar. Para wisatawan dapat mengetahui secara lengkap proses pembuatan
perahu dari para pengrajin di sentra-sentra pembuatan perahu sandeq.
Objek wisata Pantai Palippis terletak di Desa Bala, Kecamatan
Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar.
3.
Pantai wisata
lombang-lombang
Pantai Lombang-Lombang sangat
cocok bagi wisatawan yang ingin menyegarkan pikiran. Sebab, di pantai ini
wisatawan dapat merasakan suasana alami yang mungkin tidak ditemukan di pantai
lain. Di pantai ini wisatawan dapat menyusuri hamparan pasir hitam halus
sepanjang + 5 kilometer dengan lebar rata-rata 50 meter. Dengan areal seluas
itu, para pengunjung dapat leluasa melakukan berbagai aktivitas di tepi pantai,
seperti bermain pasir, bermain voli atau sepak bola, atau sekedar duduk-duduk
santai. Lokasi pantai yang bersih dan ombaknya yang tak begitu besar membuat
pantai ini juga cocok untuk mereka yang menyukai olahraga renang maupun
menyelam (snorkeling). Namun, bagi yang belum mahir berenang tetapi tetap ingin
bermain air, Anda dapat memanfaatkan persewaan ban
pelampung yang banyak disediakan di pantai ini.
Usai berolahraga atau bermain-main di
pantai ini, wisatawan dapat duduk mengobrol atau sekedar menikmati indahnya
deburan ombak di gazebo-gazebo yang disediakan oleh pengelola pantai. Suasana
alami dan menyegarkan ini niscaya dapat mengendorkan urat-urat syaraf Anda
setelah beberapa hari bekerja. Gazebo ini memang sengaja dibangun menghadap ke
laut supaya pengunjung dapat menyaksikan pesona pesisir barat Sulawesi,
terutama saat menjelang matahari terbenam (sunset). Jika mengajak keluarga dan
menginginkan tempat yang lebih luas, wisatawan dapat menyewa balai yang terbuat
dari bambu dengan atap dari rumbia. Di balai yang eksotis ini wisatawan dapat
bersantai sambil menikmati ikan bakar bersama-sama keluarga.
Jika sedang ada event, wisatawan dapat
pula menyaksikan pertunjukan music atau pertunjukan seni lainnya secara gratis.
Pengelola pantai memang menyediakan sebuah panggung dengan ukuran yang cukup
besar untuk keperluan pementasan 84 Kepariwisataan Sulawesi Baratseni tersebut.
Hanya saja, sampai
saat ini pertunjukan kesenian itu belum bisa
digelar
secara rutin.
Secara adminitratif Pantai Wisata Lombang-Lombang terletak di Kelurahan
Sinyonyoi, Kabupaten Mamuju.
B.
WISATA
BUDAYA
1.
Pesta adat sayyang
pattudu
Puncak acara khatam Al-Qur‘an dengan menggelar
pesta adat Sayyang Pattudu memiliki daya tarik tersendiri. Acara ini diramaikan
dengan arak-arakan kuda mengelilingi desa yang dikendarai oleh anak-anak yang
telah menyelesaikan khatam Al Quran. Setiap anak mengendarai kuda yang sudah
dihias sedemikian rupa. Kuda-kuda tersebut juga sudah terlatih untuk mengikuti
irama pesta dan mampu berjalan sembari menari mengikuti iringan musik, tabuhan
rebana, dan untaian pantun khas Mandar yang mengiringi arakarakan
tersebut.
Ketika duduk di atas kuda, para peserta
yang ikut Sayyang Pattudu akan mengikuti tata atur baku yang berlaku secara
turun temurun. Dalam Sayyang Pattudu, para peserta duduk dengan satu kaki
ditekuk ke belakang, lutut menghadap ke depan, sementara satu kaki yang lainnya
terlipat dengan lutut dihadapkan ke atas dan telapak kaki berpijak pada
punggung kuda. Dengan posisi seperti itu, para peserta didampingi agar
keseimbangannya terpelihara ketika kuda yang ditunggangi menari. Peserta Sayyang
Pattudu akan mengikuti irama liukan kuda yang menari dengan mengangkat setengah
badannya ke atas sembari menggoyang-goyangkan kaki dan menggeleng-gelengkan kepala
agar tercipta gerakan yang harmonis dan menawan.
Ketika acara sedang berjalan meriah, tuan
rumah dan kaum perempuan sibuk menyiapkan aneka hidangan dan kue-kue untuk
dibagikan kepada para tamu. Ruang tamu dipenuhi dengan aneka hidangan yang
tersaji di atas baki yang siap memanjakan selera para tamu yang datang pada
acara tersebut. Rangkaian acara tahunan ini, biasanya diikuti lebih dari 50
peserta tiap tahunnya. Biasanya,
para peserta terhimpun dari berbagai kampung yang ada di desa tersebut. Diantara
para peserta ada yang datang khusus dari desa sebelah, bahkan ada juga yang
datang dari luar kabupaten, maupun luar Provinsi Sulawesi Barat.
Pesta adat Sayyang Pattudu biasanya diadakan di Desa Karama, Kecamatan
Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar.
2.
Perahu sandeq
Pembuatan perahu sandeq tergolong unik, mulai
dari awal sampai akhir. Proses pembuatan perahu dimulai dengan pemilihan bahan
baku. Biasanya masyarakat setempat memilih jenis pohon kanduruang mamea yang
sudah berumur tua. Jenis pohon ini jikalau sudah tua bila diolah untuk berbagai
keperluan bisa bertahan lama dari segala terpaan cuaca. Pemilihan pohon yang
berumur tua juga dikaitkan dengan perhatian masyarakat suku Mandar terhadap
lingkungan dan alam sekitarnya dan menghindari penebangan tidak beraturan yang
dapat menyebabkan rusaknya ekosistem hutan. Dengan cara ini, kelestarian alam
tetap terjaga dan masyarakat terbebas dari ancaman bencana.
Agar selama kegiatan penebangan pohon masyarakat mendapat izin dan
restu dari alam dan penghuni hutan, maka dilakukan bebarapa ritual pembacaan
doa dan mantra yang dipanjatkan pada makhluk halus dalam rangka membersihkan
lokasi penebangan kayu. Ritual ini dilakukan di sekitar pohon yang hendak
ditebang agar masyarakat terbebas dari gangguan jin dan makhluk halus. Kegiatan
ini dilakukan pada saat pemilihan dan penentuan pohon yang hendak ditebang.
Pesan yang disampaikan melalui ritual ini adalah pohon yang hendak ditebang dan
akan digunakan haruslah bersih, baik secara lahir maupun secara spiritual.
Selanjutnya, ritual pembacaan doa dan mantra yang khusus ditujukan
bagi penghuni hutan dan pohon agar memberi izin pada mereka untuk mengambil
pohon. Kemudian dilanjutkan dengan ritual pembacaan doa dan mantra untuk
memohon kesediaan pada si pohon untuk ditebang. Setelah selesai, maka
dilanjutkan dengan membaca doa dan mantra untuk membuat batang kayu menjadi
lunak agar mudah ditebang. Ini dilakukan sebelum batang kayu dirobohkan
menggunakan alat, seperti gergaji atau kapak. Ritual diakhiri dengan pembacaan
doa dan mantra memohon izin pada penunggu hutan agar merelakan kayu yang telah
diolah untuk dibawa keluar dari hutan.
Pembuatan perahu biasanya melewati beberapa tahap dan tiap-tiap
tahapan dikerjakan dengan hati-hati agar hasilnya sempurna. Ada beberapa
tahapan yang dilaksanakan pada pembuatan perahu, di antaranya tahap persiapan,
pemotongan kayu, pembuatan calon perahu, dan pembuatan perahu. Pada tahap
persiapan ini, 846 Kepariwisataan Sulawesi Baratpara pengrajin biasanya
terlebih dahulu mempersiapkan beberapa kebutuhan, seperti pemilihan peralatan
yang digunakan, menghubungi orang yang ahli dalam bidang pembuatan perahu, dan
pemilihan pohon yang akan ditebang untuk bakal perahu. Tahap yang paling lama
adalah pemilihan dan penebangan kayu sebelum diolah menjadi bakal perahu. Hal
ini berhubungan dengan tradisi masyarakat setempat untuk menghormati pohon,
sehingga acara ritual dan upacara adat berlangsung cukup panjang bila
dibandingkan dengan proses penebangan
dan pengolahan kayu itu sendiri.
Sebelum pembuatan perahu, masyarakat setempat atau para pengrajin bermusyawarah untuk menentukan
waktu yang tepat guna melaksanakan rencana tersebut. Biasanya, mereka memilih
waktu yang dianggap baik, yaitu hari ke-15 berdasarkan kalender Hijriah
(kalender Islam). Masyarakat suku Mandar meyakini waktu itulah saat yang tepat
untuk memulai proses pembuatan perahu. Pembuatan perahu sandeq juga diiringi
dengan aneka ritual, seperti ritual adat dan pembacaan mantra-mantra selama
berlangsungnya pembuatan perahu. Biasanya, masyarakat setempat melakukan hal
itu dengan harapan agar proses pembuatan perahu bisa berjalan dengan lancar dan
mereka terbebas dari bencana. Prosesi pembacaan doa dan mantra tersebut,
berkaitan erat dengan tata krama manusia terhadap alam semesta, penghuni hutan,
dan penunggu pohon (menurut keyakinan masyarakat suku Mandar).
Para pengrajin yang membuat perahu sandeq dapat dijumpai di Desa Bala, Kecamatan Balanipa, Kabupaten
Polewali Mandar.
C.
WISATA
OLHRAGA
1.
Lomba perahu sandeq
Lomba perahu sandeq merupakan
salah satu olahraga yang memberikan tantangan
kepada para peserta yang akan berlomba. Para peserta akan
ditantang untuk mengarungi laut sepanjang 300 mil yang terbentang dari Mamuju,
Sulawesi Barat hingga ke Makassar, Sulawesi Selatan dengan waktu tempuh selama
10 hari. Lomba yang dimulai dari Pelabuhan
Mamuju menuju Pantai Losari tersebut, akan melewati enam
etape perlombaan yang melewati daerah Majene, Polewali, Ujung Lero, Parepare,
dan Barru di Sulawesi Barat, dan berakhir
di Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam lomba ini, para
peserta dituntut memiliki persiapan yang matang dalam mengarungi laut yang
terbentang luas. Di samping itu, peserta juga dituntut memiliki kacakapan dan
ketangkasan dalam menghadapi gelombang laut, pintar membaca angin, tepat di
dalam menentukan pergantian awak, serta memiliki keterampilan tinggi dalam
mengendalikan perahu agar selamat sampai garis finis. Lomba perahu sandeq akhir-akhir ini mendapat
sambutan yang luar biasa dari berbagai kalangan. Para peserta yang mengikuti
lomba ini makin meningkat. Mereka datang dari berbagai wilayah di Indonesia
bahkan ada yang dari mancanegara, seperti Australia, Amerika, Jerman, Jepang,
dan lain-lain.
Lomba Perahu Sandeq dimulai (start) dari Pelabuhan Mamuju,
Kabupaten Mamuju.
Comments
Post a Comment