Makna dan Esensi Simbol menurut G. Marian Kinget

Salam pengetahuan!, Hai Sobat Pembaca. Dalam Artikel kali ini kami akan share tentang makna dan esensi simbol menurut G. Marian Kinget yaitu simbol titik, garis kecil menggelombang, garis vertikal yang naik secara teratur, segi empat hitam, dua garis miring yang saling berhadapan, garis horizontal dan vertikal, titik-titik membentuk setengah lingkaran, dan garis lengkung besar. Berikut penjelasan makna dan esensi simbol-simbol tersebut.
  1. Stimulus Titik: Stimulus ini mewakili karakteristik kecil, ringan, dan terpusat. Stimulus ini mudah terlewatkan atau kurang diperhatikan oleh subjek yang kurang sensitif. Dilihat secara materi kurang berarti, tetapi dalam segi fungsi merupakan unsur yang sangat penting dalam mewujudkan suatu objek gambar.
  2. Stimulus Garis Kecil Menggelombang: Stimulus ini menggambarkan kedinamisan, mengekspresikan sesuatu yang hidup, bergerak, lentur, bebas, menggelepar, tumbuh, dan mengalir. Stimulus ini memberikan informasi penolakan terhadap perlakuan seadanya, tetapi justru menghendaki integrasi dalam sesuatu yang hidup dan dinamis.
  3. Stimulus Tiga Garis Vertikal yang Naik secara Teratur: Stimulus ini mengesankan kekakuan, kekerasan, keteraturan, dan kemajuan yang semuanya itu berbaur menjadi kesan yang rumit mengenai organisasi yang dinamik, perkembangan bertingkat, konstruksi metodik, dan sebagainya.
  4. Stimulus Segi Empat Hitam: Stimulus ini sering diartikan sebagai sesuatu yang depresif atau tertekan. Dikarenakan kesan bentuknya tampak berat, padat, statis, dan keras maka kadangkala diartikan sebagai sesuatu yang mengancam.
  5. Stimulus Dua Garis Miring yang saling Berhadapan: Stimulus ini mengesankan tentang konflik dan dinamika. Garis panjang akan berhadapan dengan garis pendek menggambarkan sesuatu yang terarah sekaligus dihadapkan dengan permasalahan yang disimbolkan dengan garis pendek. Kekakuan garis ini dan posisinya yang saling tegak lurus mengekspresikan konstruksi dan pemakaian yang bersifat teknikal.
  6. Stimulus Garis Horizontal dan Vertikal: Stimulus ini tampak apa adanya, bersahaja, sangat kaku, tidak menarik, dan kurang memancing inspirasi. Secara sepintas, kelihatannya hanya cocok untuk dijadikan pola-pola geometrik atau objek dasar. Posisinya yang tidak di tengah menyebabkan penyelesaian untuk menjadi sesuatu yang berimbang menjadi sangat sulit. Namun justru tanda inilah yang dapat menggambarkan sesuatu perencanaan yang matang.
  7. Stimulus Titik-titik membentuk Setengah Lingkaran: Stimulus ini terkesan halus dan lentur tetapi dapat membingungkan subjek karena strukturnya yang kompleks seperti manik-manik. Penyelesaian stimulus ini mengharuskan kehati-hatian dan gegabah karena letaknya yang agak tanggung.
  8. Stimulus Garis Lengkung Besar: Stimulus ini memiliki fleksibelitas yang hidup. Lengkungannya yang halus mendorong penyelesaian ke bentuk benda hidup, sedangkan arah lengkungan yang menghadap ke bawah mengesankan sebagai pelindung atau penutup.
Sobat Pembaca, dari kedelapan stimulus di atas dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu stimulus 1,2,7, dan 8 memiliki sifat feminim karena cenderung mengacu pada afinitas wanita atau organik yang bernuansa emosional. Sedangkan stimulus nomor 3,4,5, dan 6 lebih bersifat maskulin atau teknikal karena cenderung mengacu kepada afinitas lelaki yang bernuansa teknikal.

Comments