Sistem Angin berdasarkan Gerakan dan Sifatnya: Angin Pasat, Antipasat, Muson, Lokal, Fohn, Angin yang Bersifat Dingin, Siklon, Antisiklon, dan DKAT
Angin bertiup
dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Berdasarkan gerakan
dan sifatnya, angin dapat dibedakan menjadi angin pasat, angin antipasat, angin
muson, angin lokal, angin fohn, Angin yang Bersifat DIngin, angin siklon, angin
antisiklon, dan daerah konvergensi antartropik (DKAT). Penjelasannya diuraikan
di bawah ini.
1. Angin Pasat dan
Angin Antipasat
Angin pasat
terdiri atas angin pasat tenggara yang bertiup di belahan Bumi selatan dan
angin pasat timur laut yang bertiup di belahan Bumi utara. Angin pasat bertiup
tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju daerah ekuator
(khatulistiwa). Angin antipasat adalah nama lain dari angin barat, yang
merupakan kebalikan dari angin pasat.
Angin
pasat dan antipasat
Angin di atas
khatulistiwa yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum
subtropik. Angin ini disebut angin antipasat. Di belahan Bumi utara disebut
angin antipasat barat daya dan di belahan Bumi selatan disebut angin antipasat
barat laut. Pada daerah sekitar lintang 20°– 30°LU dan LS, angin antipasat
kembali turun secara vertikal sebagai angin kering. Angin kering ini menyerap
uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka
Bumi. Misalnya gurun di Arab Saudi, gurun Afrika, atau gurun di Australia.
2. Angin Muson
Di Indonesia,
terdapat dua jenis angin muson, yaitu angin muson barat dan angin muson timur.
Bagaimana perbedaan keduanya? Coba kamu amati gambar berikut ini.
Angin muson barat
Angin
muson timur
Angin muson barat
bertiup pada bulan Oktober–April, saat itu kedudukan Matahari berada di belahan
Bumi selatan atau Benua Australia. Sedangkan angin muson timur bertiup pada
bulan April–Oktober, saat itu kedudukan Matahari berada di belahan Bumi utara
atau Benua Asia.
3. Angin Lokal
Angin lokal hanya
dirasakan di wilayah yang relatif sempit dan pengaruhnya tidak luas. Apa saja
jenis angin lokal yang kamu ketahui. Angin lokal antara lain adalah angin
laut, angin darat, angin gunung dan angin lembah. Nah, untuk mengetahuinya
perhatikan gambargambar berikut ini.
Angin
laut
Angin darat
Angin
gunung
Angin
lembah
4. Angin Fohn
Angih fohn
terjadi dalam satu rangkaian dengan hujan orografik. Setelah angin yang
membawa uap air menaiki puncak gunung dan menurunkan hujan pada
posisi lereng gunung, kemudian angin bertiup menuruni sisi lereng gunung
di sebaliknya. Berdasarkan gambar 7.20, coba jelaskan proses terjadinya
angin fohn dan sifat anginnya.
Angin
fohn
Angin fohn
memiliki nama yang berbeda-beda di banyak daerah. Beberapa angin fohn yang bertiup
di Indonesia sebagai berikut.
- Angin Brubu terdapat di Sulawesi Selatan.
- Angin Bohorok terdapat di Deli, Sumatra Utara.
- Angin Kumbang terdapat di Cirebon, Jawa Barat.
- Angin Gending terdapat di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur.
- Angin Wambrau terdapat di Papua.
5. Angin yang
Bersifat Dingin
Jenis angin yang
bersifat dingin antara lain angin mistral dan angin bora, sebagai berikut.
- Angin Mistral: Angin ini berasal dari pegunungan menuju ke dataran rendah di pantai. Sebagai contoh angin yang bertiup di pantai Laut Tengah, selatan Prancis.
- Angin Bora: Angin bora bertiup di wilayah Balkan. Angin ini turun dari Dataran Tinggi Balkan ke Pantai Istria dan Albania.
6. Angin Siklon dan
Angin Antisiklon
Angin siklon dan
angin antisiklon yang bertiup di belahan Bumi utara dan belahan Bumi
selatan
arahnya berbeda.
Angin
siklon dan antisiklon
Dari gambar di
atas, apa yang dapat kamu amati mengenai angin siklon dan angin antisiklon,
baik di belahan Bumi utara ataupun belahan Bumi selatan?
Di daerah tropis,
angin siklon lebih sering terjadi di laut dan hampir tidak pernah terjadi di
sekitar khatulistiwa. Di Indonesia angin siklon hanya terjadi di Pulau Timor,
yaitu pada 11°LS. Angin siklon memiliki kecepatan yang sangat kuat sehingga
bersifat merusak. Penyebutan angin siklon untuk masing-masing daerah
berbeda-beda.
Contoh:
- Angin siklon di Samudra Atlantik disebut Hurricane.
- Angin siklon di Laut Cina Selatan disebut Taifun.
- Angin siklon di Teluk Benggala dan Laut Arab disebut Siklon.
- Angin siklon di Amerika daerah tropis disebut Tornado.
- Angin siklon di Asia Barat disebut Sengkejan.
Angin antisiklon
tidak kuat seperti halnya angin siklon. Kondisi cuaca daerah yang berangin
antisiklon, cerah tidak berawan. Angin ini merupakan angin turun, sehingga
lebih panas dan lebih kering dibanding angin siklon.
7. Daerah
Konvergensi Antartropik (DKAT)
Daerah
Konvergensi Antartropik (DKAT) merupakan daerah pertemuan antara angin
pasat tenggara dan angin pasat timur laut atau disebut equator
thermal. Daerah ini ditandai dengan keadaan di sekitarnya memiliki
suhu tinggi. Akibat kenaikan massa udara, wilayah DKAT terbebas dari angin
topan dan dinamakan Doldrum atau daerah tenang khatulistiwa (equatorial
calm). DKAT selain sebagai tempat terbentuknya konvergensi massa udara
naik, juga sebagai pembentuk awan yang menimbulkan hujan lebat.
DKAT
Juni-Agustus
DKAT
Desember-Februari
Pengaruh DKAT di
Indonesia, yaitu:
- Menyebabkan hujan frontal dan hujan zenit.
- Penguapan tinggi, karena suhu tinggi dan laut Indonesia sangat luas.
- Garis DKAT terbentuk karena suhu udara di sekitar khatulistiwa tinggi.
Comments
Post a Comment