Salam
pengetahuan, berikut akan dijelaskan konsep geografi menurut para ahli dari
Geograf-geograf Yunani sebagai pelopor geografi dunia dan konsep geografi yang
dikemukakan oleh para ahli setelahnya. Selengkapnya di bawah ini.
Sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya, konsep geografi telah ada sejak zaman dahulu. Bangsa
Yunani Kuno telah berusaha mendokumentasikan berbagai macam keterangan yang
berkaitan dengan geografi. Geograf pertama pada masa itu adalah Thales
(640– 546 SM). Ia telah menyibukkan diri dengan berbagai penelitian dan
menggali informasi geografi dengan melakukan perjalanan ke berbagai tempat.
Langkah Thales
diikuti oleh geograf Yunani lainnya. Di antaranya adalah Herodotus
(485–425 SM) yang membuat laporan geografi sekitar wilayah Timur Tengah, Phytheas
yang melakukan pengukuran jarak Matahari terhadap Bumi, dan yang paling
fenomenal adalah Eratosthenes (276–194 SM), karena mampu
menghitung keliling Bumi hanya berselisih kurang dari 1% keliling sebenarnya.
“Eratosthenes
(276–194 SM), seorang ilmuwan Yunani memperkenalkan pengertian geografi dalam
bukunya yang berjudul ”Geographica”. Dalam buku yang terdiri atas tiga jilid
itu, ia menulis tentang gambaran permukaan Bumi, sejarah, dan konsep utama
geografi. Eratosthenes berpendapat bahwa Bumi berbentuk bulat. Ia telah dapat
melakukan penghitungan keliling Bumi hanya berselisih kurang dari 1% keliling
sebenarnya. Keliling Bumi sebenarnya adalah 24.875 mil, sedangkan hasil
perhitungan Eratosthenes adalah 24.650 mil.”
Geograf-geograf
Yunani tersebut merupakan pelopor geografi dunia. Setelah beberapa abad
kemudian muncullah konsep geografi yang dikemukakan para ahli berikut ini.
1. Bernard Varen
(1622–1650)
Bernard Varen
atau lebih dikenal dengan Varenius adalah seorang geograf asal Jerman. Anehnya,
dia adalah lulusan Ilmu Kedokteran Universitas Leiden, Belanda. Dalam bukunya, Geographia
Generalis, ia mengatakan bahwa geografi adalah campuran dari matematika
yang
membahas kondisi
Bumi beserta bagian-bagiannya juga tentang benda-benda langit lainnya. Dalam
buku itu juga, Varenius membagi geografi menjadi dua, yaitu:
a. Geografi Umum
Bagian ini
membahas karakteristik Bumi secara umum, tidak tergantung oleh keadaan
suatu wilayah. Menurut gagasan Varenius, geografi umum mencakup
tiga bagian, yaitu:
- Terestrial, merupakan pengetahuan tentang Bumi secara keseluruhan, bentuk, dan ukurannya.
- Astronomis, membicarakan hubungan Bumi dengan bintangbintang yang merupakan cikal bakal ilmu Kosmografi.
- Komparatif, menyajikan deskripsi lengkap mengenai Bumi, letak, dan tempat-tempat di permukaan Bumi.
b. Geografi Khusus
Bagian ini
mendeskripsikan tentang wilayah tertentu menyangkut wilayah luas maupun sempit.
Bagian ini terdiri atas tiga aspek, yaitu:
- Atmosferis yang secara khusus membicarakan iklim.
- Litosferis yang secara khusus menelaah permukaan Bumi meliputi relief, vegetasi, dan fauna dari berbagai negeri. Manusia yang membicarakan keadaan penduduk, perniagaan, dan pemerintahan dari berbagai negeri.
2. Immanuel Kant
(1724–1821)
Selain sebagai
seorang geograf, Kant juga seorang filsuf. Kant tertarik pada geografi karena
menurutnya ilmu itu dekat dengan filsafat. Semua gagasan Kant tentang hakikat
geografi dapat ditemukan dalam buku Physische Geographie yang
ditulisnya. Menurutnya, geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah
benda-benda, hal-hal atau gejalagejala yang tersebar dalam wilayah di permukaan
Bumi.
3. Alexander von
Humboldt (1769–1859)
Pada mulanya
Humboldt adalah seorang ahli botani. Ia tertarik geografi ketika ia mulai mempelajari
tentang batuan. Ia diakui sebagai peletak dasar geografi fisik modern. Ia
menyatakan geografi identik atau serupa dengan geografi fisik. Ia menjelaskan
bagaimana kaitan Bumi dengan Matahari dan perilaku Bumi dalam ruang angkasa,
gejala cuaca dan iklim di dunia, tipe-tipe permukaan Bumi dan proses
terjadinya, serta hal-hal yang berkaitan dengan hidrosfer dan biosfer.
4. Karl Ritter
(1779–1859)
Seperti halnya
Humboldt, Ritter juga dianggap sebagai peletak dasar geografi modern. Profesor
geografi Universitas Berlin ini mengatakan bahwa geografi merupakan suatu
telaah tentang Bumi sebagai tempat hidup manusia. Hal-hal yang menjadi objek
studi geografi adalah semua fenomena di permukaan Bumi, baik organik maupun
anorganik yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
5. Friederich Ratzel
(1844–1904)
Ratzel adalah
guru besar geografi di Leipzig. Ia mengemukakan konsep geografi dalam bukunya
yang berjudul Politische Geographie. Konsep itu diberi nama Lebensraum
yang artinya wilayah geografis sebagai sarana bagi organisme untuk
berkembang. Ia melihat suatu Negara cenderung meluaskan Lebensraum-nya
sesuai kekuatan yang ia miliki.
6. Elsworth
Huntington (1876–1947)
Huntington adalah
geograf asal Amerika Serikat. Melalui bukunya yang berjudul The Pulse of The
Earth, ia memaparkan bahwa kelangsungan hidup dan peradaban manusia sangat
dipengaruhi oleh iklim. Atas dasar teorinya itu, Huntington kemudian terkenal
sebagai determinis iklim (memandang iklim sebagai penentu kehidupan). Ia
mengatakan, geografi sebagai studi tentang fenomena permukaan Bumi beserta
penduduk yang menghuninya. Ia menjelaskan adanya hubungan timbal balik antara
gejala dan sifat-sifat permukaan Bumi dengan penduduknya.
7. Paul Vidal de la
Blache (1845–1918)
Vidal adalah
geograf asal Prancis. Ia adalah pelopor posibilisme dalam geografi. Posibilisme
(teori kemungkinan) muncul setelah Vidal melakukan penelitian untuk
membuktikan interaksi yang sangat erat antara manusia dan lingkungan pada
masyarakat agraris pramodern. Ia menegaskan bahwa lingkungan menawarkan
sejumlah kemungkinan (posibilities) kepada manusia untuk hidup dan
berkembang. Atas dasar itu, Vidal mengemukakan konsepnya yang disebut genre
de vie atau mode of live (cara hidup). Dalam konsep ini, geografi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana proses produksi dilakukan
manusia terhadap kemungkinan yang ditawarkan oleh alam.
8. Halford Mackinder
(1861–1947)
Mackinder adalah
pengajar di Universitas Oxford. Pendapatnya tentang geografi sangat terkenal
lewat makalahnya yang berjudul The Scope and Methods of Geography yang
berisi konsep man-land relation (hubungan manusia dengan lahan) dalam
geografi. Ia menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang fungsi utamanya
menyelidiki interaksi manusia dalam masyarakat dengan lingkungan yang berbeda
menurut lokasinya.
9. Bintarto
Bintarto adalah
guru besar geografi di Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Ia mengatakan bahwa geografi pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan yang
mencitrakan, menerangkan sifat-sifat Bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan
penduduk, serta mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dari unsur-unsur
Bumi.
10. Daldjoeni
Nama Daldjoeni
dikenal karena buku-bukunya yang membahas halhal yang berkaitan dengan
geografi. Menurutnya, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mengajarkan
manusia mencakup tiga hal pokok, yaitu spasial (ruang), ekologi, dan
region (wilayah). Dalam hal spasial, geografi mempelajari persebaran
gejala baik yang alami maupun manusiawi di muka Bumi. Kemudian dalam hal
ekologi, geografi mempelajari bagaimana manusia harus mampu beradaptasi
dengan lingkungannya. Adapun dalam hal region, geografi mempelajari wilayah
sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan kesatuan fisiografisnya.
11. Seminar Lokakarya
Ikatan Geograf Indonesia (IGI) di Semarang 1988
Dari seminar
peningkatan kualitas pengajaran geografi ini dihasilkan rumusan geografi
sebagai ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks
keruangan.
Comments
Post a Comment