Urutan Tingkatan Takson dalam Klasifikasi: Species, Genus, Famili, Ordo, Classis, Phyllum dan Kingdom



Salam Pengetahuan, Hai Sobat Pembaca !. Untuk memudahkan dalam mengelompokkan organisme yang sangat banyak ragamnya makanya disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan dilakukan dari tingkatan yang paling rendah sampai tingkatan yang paling tinggi yakni Species, Genus, Famili, Ordo, Classis, Phyllum dan Kingdom.
A . Species (Spesies atau Jenis)
Spesies atau jenis merupakan takson yang menjadi satuan atau unit dasar klasifikasi. Dua organisme atau lebih dimasukkan dalam satu spesies yang sama jika organisme-organisme tersebut dapat melakuakan perkawinan alami dan menghasilkan keturunan yang fertil. Padi rojo lele, padi IR, padi kitan, padi bengawan, semuanya termasuk dalam satu spesies, yaitu Oryza sativa. Keturunan fertil adalah keturunan (anak-anak) dapat kawin dengan sesamanya dan dapat menghasilkan anak. Antara padi bengawan dan padi rojo lele dapat terjadi perkawinan dan menghasilakan keturunan fertil karena padi bengawan dan padi rojo lele satu spesies. Akan tetapi spesies padi rojo lele tidak dapat melakukan perkawinan dengan spesies kedelai arjuna.

Di dalam satu spesies sering terdapat berbagai macam makhluk hidup yang memiliki ciri khsusus, yang disebut varietas atau ras, Varietas biasa dipakai untuk meyebut variasi dalam satu spesies tumbuhan, sedangkan ras dipakai untuk menyebut variasi dalam satu spesies hewan.

Pada Tumbuhan, di bawah takson ada tingkatan takson yang setara dengan varietas yakni kultivar. Misalnya pada spesies padi terdapat kultivar rojo lele, IR, cisadane, padi C4. Organisme yang berbeda ras/varietas tetapi masih dalam satu spesies, dapat melakukan perkawinan secara alami dan dapat menghasilkan keturunan yang fertil.

Di dalam biologi terdapat ketentuan dalam memberi nama suatu spesies.  Carolus Linnaeus memberi nama dengan dua katayang diambil dari bahasa Latin atau dilatinkan. Pemberian nama dengan dua kata itu dikenal dengan istilah binomial nomenklatur . Ketentuan pemberian nama ilmiah (binomial nomenklatur) oleh Carolus Linnaeus adalah sebagai berikut:
  1. Nama spesies terdiri dari dua kata dalam bahasa Latin atau yang dilatinkan. Nama yang dilatinkan misalnya Bambusa spinosa (bambu berduri), Carica papaya (papaya), dan Oryza sativa (padi).
  2. Nama pertama menunjukkan nama genus, oleh sebab itu huruf pertama menggunakan huruf capital. Misalnya Bambusa, Carica, dan Oryza.
  3. Nama kedua merupakan nama spesifik atau nama penunjuk spesies yang hruf awalnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya spinosa, papaya, dan sativa.
  4. Nama spesies dicetak miring atau digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang berbeda dengan huruf yang lain. Misalnya Oryza sativa (padi); Tamarindus indica (asam); Mangifera indica (mangga). Tujuan dicetak miring atau digaris bawah adalah agar nama-nama itu mudah terbaca di dalam teks.
  5. Nama ilmiah seperti Oryza sativa masih belum lengkap. Nama ilmiah yang lengkap perlu mencantumkan nama penulis (nama keluarga atau singkatannya). Penulis adalah orang yang pertama kali memberi nama, mendiskripsikan, dan menerbitkan publikasi tentang organisme tersebut. Contohnya Solanumtorvum L. (takokak), L. merupakan singkatan dari Carolus Linnaeus, yaitu penulis yang pertama kali memberi nama, mendiskripsikan, dan menerbitkan publikasi tentang organisme takokak.
B . Genus (Marga)
Genus adalah tingkatan takson yang memiliki beberapa spesies sebagai anggotanya. Beberapa jenis atau spesies yang memiliki kesamaan ciri dimasukkan dalam genus yang sama. Misalnya, Anjing dan serigala berbeda spesiesnya, tetapi mereka masih dalam satu genus, yaitu genus Canis. Canis berasal dari kata Caninus (gigi taring). Taenia saginata dan Taenia solium merupaka dua spesies cacing pita parasit yang tergolong genus Taenia. Jadi Canis, Taenia, Carica, Tamarindus merupakan nama genus. Sedangkan Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita yang menular melalui babi), Carica papaya (papaya), dan Tamarindus indica (asam), merupakan nama spesies.

C . Famili (Suku)
Famili adalah tingkatan takson yang anggotanya terdiri dari beberapa marga atau genus. Genus Canis (marga anjing) bersama-sama denga genus Cuon (anjing ajak)dimasukan dalam famili Canidae (keluarga anjing).

D . Ordo (Bangsa)
Ordo adalah tingkatan takson yang menghimpun beberapa famili. Famili Canidae (kelompok anjing) bersama-sama denga famili Felidae (kelompok kucing) dan famili Ursidae (kelompok beruang) membentuk ordo Carnivora (pemakan daging).

E . Classis (Kelas)
Classis atau Kelas adalah kumpulan dari beberapa ordo yang memiliki persamaan ciri. Ordo Carnivora bersama-sama ordo Rodentia (binatang pengerat, misalnya tikus), ordo Chiroptera (bangsa kelelawar), ordo Primata (bangsa kera), bangsa Insectivora (bangsa trenggiling), memiliki ciri-ciri yang sama yaitu adanya kelenjar susu dan menyusui anaknya, sehingga dimasukan dalam satu kelas, yaitu Mamalia.

F . Phyllum (Filum) atau Divisio (Divisi)
Phyllum atau divisio adalah tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas yang memiliki persamaan ciri-ciri. Filum atau divisi digunakan untuk menunjuk suatu kelompok makhluk hidup yang sebagian besar cirinya sama. Misalnya, seluruh organism bersel satu dan memiliki alat gerak berupa flagea dimasukan dalam filum Mastigophora atau Flagellata; seluruh tumbuhan yang memiliki bunga sebagai alat perkembangbaiakan dimasukan dalam divisi Arthophyta; seluruh hewan yang kakinya bersegmen-segmen dimasukan dalam filum Arthopoda.

G . Kingdom
Pada umumnya, filum digunakan untuk menunjukkan takson hewan, sebaliknya divisi digunakan untuk menunjukkan takson tumbuh-tumbuhan. Di atas filum atau divisi terdapat tingkatan tertinggi yaitu kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia). Semua hewan dimasukan dalam kingdom Animalia, semua tumbuhan dimasukan dalam kingdom Plantae.

Diantara tingkatan-tingkatan takson tersebut kadang-kadang masih ada tingkatan yang disebut sub (anak). Misalnya antara filum dan kelas terdapat subfilum, antara ordo dan familia ada subordo (anak bangsa), dll.

Comments

Post a Comment