Media Sosialisasi yang Berperan Penting dalam Sosialisasi Anak: Keluarga, Teman Sepermainan, Lingkungan Sekolah, Lingkungan Kerja, dan Media Massa
Proses
sosialisasi itu terjadi dalam institusi sosial atau kelompok dalam masyarakat.
Di antara kelompok masyarakat tersebut yang berperanan penting dalam
sosialisasi anak, yaitu keluarga, teman sepermainan, sekolah, lingkungan
kerja, dan media massa.
1. Keluarga
Keluarga
mempunyai fungsi dan pengawasan sosial. Keluarga memberi pengertian kepada anak
tentang peranannya, baik dalam keluarga maupun di luar keluarga atau dalam
masyarakat. Karena seseorang dalam berhubungan selalu dengan orang lain, dan
dalam hubungan itu diperlukan kebiasaan yang telah teratur. Misalnya cara
makan, cara berpakaian, cara dan waktu untuk tidur agar tetap sehat dan segar.
Anak perlu dilatih mengadakan hubungan yang baik dengan orang lain dalam
keluarga seperti dengan ibu, ayah, nenek, dan dengan saudara-saudaranya yang
lebih tua atau lebih muda. Demikian juga dengan orang lain di luar keluarganya.
Hubungan tersebut harus dilandasi dengan pola-pola tertentu yang teratur,
berdasarkan perasaan dan kewenangan dalam peranan, bahwa setiap posisi memiliki
hak dan kewajiban tertentu. Pengertian ini sangat diperlukan anak bila kelak
sudah terjun di masyarakat, dan mengadakan hubungan dengan kelompok yang lebih
besar di luar keluarganya. Pengawasan terhadap kelakuan dan pribadi anak sangat
penting.
Kalau terjadi
gejala yang menyimpang dari pola-pola yang ditentukan maka sebaiknya orang tua
cepat memperingatkan dan berusaha mengembalikannya ke jalan yang benar.
Pengawasan sosial tidak dapat berdaya guna dan berhasil guna, kalau pihak
keluarga atau orang tua tidak memberi teladan yang baik.
2. Teman Sepermainan
Teman sepermainan
sangat penting juga dalam rangka sosialisasi atau pembentukan
kepribadian anak. Mempersamakan diri sendiri dengan teman sepermainan
merupakan salah satu mekanisme penting di dalam perkembangan tingkah
laku. Mereka saling meniru dan selalu belajar dari segala apa yang
dilihatnya dari teman sepermainannya yang umumnya berusia sebaya.
Kemudian timbullah kesadaran dalam diri anak tentang orang lain di
sekitarnya. Pada saat itulah kehadiran dan pembentukan kepribadian
dimulai. Mempersamakan diri sendiri dengan orang lain merupakan salah
satu mekanisme penting dalam perkembangan yang terus-menerus dari
tingkah laku manusia.
Beberapa ahli
mengemukakan pendapatnya tentang kedirian sebagai berikut.
- Cooley, mengemukakan bahwa kedirian yang objektif banyak diperoleh dari orang lain;
- Frend, mengingatkan pada suatu kenyataan bahwa kedirian itu boleh dikatakan sebagai hasil konflik yang terus-menerus dialami seseorang dengan lingkungan sosialnya;
- Goffman salah seorang tokoh kontemporer mengalihkan kedirian dengan kepribadian. Kepribadian itu terbentuk dan mengalami perubahan sewaktu proses sosialisasi berlangsung; dan
- Mead mengemukakan bahwa kedirian itu memiliki suatu aspek kreatif dan spontan.
Faktor-faktor
penting yang mempengaruhi pembentukan kepribadian sebagai berikut.
- Lingkungan geografis menimbulkan pengalaman-pengalaman yang berbeda pada seseorang dalam menyelaraskan dirinya terhadap keadaan alam.
- Lingkungan kebudayaan menyebabkan partisipasi yang berbeda-beda coraknya di dalam lingkungan kebudayaan secara menyeluruh.
- Warisan biologis menimbulkan faktor-faktor variasi individu dalam hal mentalis, tampang jasmani, dan kematangan pribadi.
- Lingkungan sosial menyebabkan partisipasi yang berlainan coraknya di dalam kehidupan kelompok.
3. Lingkungan
Sekolah
Lingkungan
sekolah sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak. Di
lingkungan sekolah para siswa dapat lebih berkembang ilmu pengetahuan
dan keterampilannya melalui mata pelajaran berbagai bidang studi yang
diajarkan oleh bapak/ibu guru.
4. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja seseorang
dapat membentuk kepribadian seseorang. Proses sosialisasi tersebut dapat
pula berlangsung pada lingkungan kerja dari masing-masing individu
misalnya: di lingkungan ABRI, pedagang, pengusaha, nelayan, buruh, dan
lain-lain.
5. Media Massa,
Media Cetak, dan Media Komunikasi
Pada masa seperti
sekarang ini, sebagian besar proses sosialisasi dilaksanakan atau
menggunakan media massa yang terdiri atas media cetak dan media
komunikasi. Lewat media cetak seperti majalah-majalah, surat kabar, terjadi
proses sosialisasi antar-individu. Begitu pula lewat media komunikasi seperti
lewat radio dan televisi, proses sosialisasi dapat berlangsung.
Comments
Post a Comment