Demi
mempertahankan kelangsungan hidup kita, sudah saatnya tindakan penyelamatan
lingkungan kita lakukan. Mulai dari hal-hal kecil harus kita biasakan melakukan
tindakan dengan mempedulikan lingkungan. Kita pertahankan lingkungan agar tidak
terjadi kerusakan, apabila sudah terjadi pun sebisa mungkin kita lakukan
tindakan penanggulangannya. Berikut ini contoh tindakan dalam menanggulangi
beberapa kerusakan tanah dengan mengendalikan erosi dan mengawetkan tanah.
1. Mengendalikan
Erosi
Usaha untuk
mencegah atau mengurangi erosi dilakukan dengan mengendalikan
faktor-faktor penyebab erosi. Banyaknya tanah yang tererosi ditentukan
oleh faktor curah hujan, erodibilitas tanah, kemiringan dan panjang
lereng, tanaman penutup, pengelolaan lahan, serta praktik konservasi.
Dengan mengendalikan faktor-faktor penyebab erosi tersebut, maka
erosi tanah dapat dicegah atau dikurangi.
Dari seluruh
faktor erosi, curah hujan merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan
manusia. Sedang faktor erosi lainnya dapat dipengaruhi atau dikendalikan oleh
manusia, seperti mengurangi panjang dan kemiringan lereng, menanami lahan
dengan tanaman penutup, dan melakukan pengelolaan lahan. Kegiatan tersebut
merupakan bagian dari praktik konservasi.
Meskipun tidak
dapat mengatur curah hujan, manusia dapat mengendalikan aliran permukaan yang
berasal dari hujan, yaitu dengan membuat bendungan atau dam. Dengan
mengendalikan aliran permukaan maka banjir dapat dicegah.
Faktor panjang
lereng dan kemiringan berkaitan dengan keadaan topografi atau relief daerah.
Praktik konservasi yang bertujuan untuk mengurangi kecuraman dan panjang lereng
pada daerah yang bertopografi pegunungan (relief kasar) dilakukan dengan
membuat terasering. Praktik konservasi ini dimaksudkan agar kecepatan aliran
permukaan berkurang sehingga aliran air tidak mengikis tanah.
Faktor tanah dan
vegetasi berkaitan dengan pengelolaan tanah dan tanaman. Untuk mencegah erosi
pada lahan gundul perlu dilakukan penghijauan kembali, yaitu dengan menanam
pohon atau tanaman penutup. Pengolahan lahan dengan pembajakan dan pemberian
pupuk organik dapat meningkatkan permeabilitas tanah. Tanah yang dibajak dan
diberi pupuk organik bersifat lebih gembur sehingga hujan mudah meresap ke
dalam tanah. Dengan demikian, aliran permukaan dapat dikurangi.
2. Mengawetkan Tanah
Tidak selamanya
tanah yang subur terus-menerus bisa subur. Tanah dapat mengalami
penurunan kesuburan sehingga berpengaruh terhadap tumbuhnya tanaman.
Erosi tanah menyebabkan tingkat kesuburan tanah menurun. Untuk
mempertahankan tingkat kesuburan tanah maka perlu usaha pengawetan atau
konservasi. Cara pengawetan tanah secara garis besar dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu dengan metode vegetatif dan metode mekanik. Untuk setiap
daerah berbeda dalam menerapkan kedua metode tersebut. Kadang kedua
metode diterapkan secara berimbang di suatu daerah. Tetapi, di daerah
lain mungkin salah satu metode lebih diutamakan.
a. Metode vegetatif
sangat efektif dalam pengendalian erosi tanah. Sebagai contoh, padang
rumput alami dan vegetasi hutan membatasi atau mengendalikan erosi tanah
pada tingkat normal. Metode vegetatif dapat dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut.
- Penanaman tanaman secara berjalur tegak lurus terhadap arah aliran (strip cropping).
- Penanaman tanaman secara berjalur sejajar garis kontur (contour strip cropping). Cara penanaman ini bertujuan untuk mengurangi atau menahan kecepatan aliran air dan menahan partikel-partikel tanah yang terangkut aliran air.
- Penutupan lahan yang memiliki lereng curam dengan tanaman keras (buffering).
- Penanaman tanaman secara permanen untuk melindungi tanah dari tiupan angin (wind breaks).
b. Metode mekanik
yang digabung dengan metode vegetatif akan lebih efektif untuk mengendalikan
erosi tanah. Beberapa metode mekanik yang umum dilakukan sebagai berikut.
- Pengolahan lahan sejajar garis kontur (contour tillage). Pengolahan lahan dengan cara ini bertujuan untuk membuat pola rongga-rongga tanah sejajar kontur dan membentuk igirigir kecil yang dapat memperlambat aliran air dan memperbesar infiltrasi air.
- Penterasan lahan miring (terracering). Penterasan bertujuan untuk mengurangi panjang lereng dan memperkecil kemiringan lereng sehingga dapat memperlambat aliran air.
- Pembuatan pematang (guludan) dan saluran air sejajar garis kontur. Pembuatan pematang bertujuan untuk menahan aliran air.
- Pembuatan cekdam. Pembuatan cekdam bertujuan untuk membendung aliran air yang melewati paritparit sehingga material tanah hasil erosi yang terangkut aliran tertahan dan terendapkan. Adanya cekdam maka parit-parit erosi lama-kelamaan mengalami pendangkalan, erosi tanah dapat dikendalikan, lapisan tanah menebal, dan produktivitas tanah meningkat.
Comments
Post a Comment