Secara alami, air
di Bumi selalu bergerak hingga terbentuk daur atau siklus hidrologi. Selama
dalam perjalanan siklus tersebut, air tidak pernah berhenti, hanya akan
tertahan sementara dalam berbagai bentuk dan tempat sehingga dapat dimanfaatkan
oleh manusia.
Gambaran tentang
siklus hidrologi ditunjukkan pada gambar di atas. Pada gambar, unsur-unsur
utama siklus hidrologi dapat diamati dengan jelas. Jika salah satu unsur utama
tersebut rusak
atau terganggu, maka proses yang berlangsung dalam siklus hidrologi juga
mengalami gangguan. Gangguan-gangguan ini menimbulkan ketidakseimbangan
hidrologi yang akhirnya berdampak pada kehidupan.
Selama dalam
perjalanan siklus hidrologi, air ada yang tertahan di berbagai tubuh perairan,
ada pula yang langsung kembali masuk pada siklus hidrologi. Nah, berdasarkan
lama peredaran air, siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus
pendek, sedang, dan panjang.
1. Siklus Pendek
Siklus pendek
adalah suatu proses peredaran air dengan jangka waktu yang relatif cepat.
Proses ini biasanya terjadi di laut. Bagaimana terjadinya siklus pendek? Air
laut mengalami evaporasi (penguapan), karena adanya panas dari sinar matahari.
Uap air dari evaporasi naik ke atas sampai pada ketinggian tertentu dan
mengalami kondensasi sehingga terbentuk awan. Awan semakin lama semakin besar,
maka turunlah sebagai hujan di atas laut. Air yang turun ini kembali menjadi
air laut yang akan mengalami evaporasi lagi.
2. Siklus Sedang
Siklus sedang
adalah suatu proses peredaran air dengan jangka waktu yang sedang. Air laut
mengalami evaporasi menuju atmosfer, dalam bentuk uap air karena panas sinar
matahari. Angin yang bertiup membawa uap air laut ke arah daratan. Pada
ketinggian tertentu, uap air yang berasal dari evaporasi air laut, sungai, dan
danau terkumpul makin banyak di udara. Suatu saat uap air menjadi jenuh dan
mengalami kondensasi, kemudian menjadi hujan. Air hujan yang jatuh di daratan
selanjutnya mengalir ke parit, selokan, sungai, danau, dan menuju ke laut lagi.
3. Siklus Panjang
Siklus panjang
adalah suatu proses peredaran air dengan jangka waktu yang relatif panjang.
Panas sinar matahari menyebabkan evaporasi air laut. Angin membawa uap air laut
ke arah daratan dan bergabung bersama dengan uap air yang berasal dari danau,
sungai, dan tubuh perairan lainnya, serta hasil transpirasi dari tumbuhan. Uap
air ini berubah menjadi awan dan turun sebagai presipitasi (hujan). Air hujan
yang jatuh, sebagian meresap ke dalam tanah (infiltrasi) menjadi air tanah.
Adakalanya presipitasi tidak berbentuk hujan, tetapi berbentuk salju atau es.
Sebagian air hujan diserap oleh tumbuhan serta sebagian lagi mengalir di
permukaan tanah menuju parit, selokan, sungai, danau, dan selanjutnya ke laut.
Aliran air tanah ini disebut perkolasi dan berakhir menuju ke laut. Air tanah
juga dapat muncul ke permukaan menjadi mata air. Siklus panjang merupakan
siklus yang berlangsung paling lama dan prosesnya paling lengkap.
Comments
Post a Comment