Perbedaan antara
teater tradisional dan teater nontradisional adalah sebagai berikut, kita lihat
perbandingannya:
Teater
Tradisional: merupakan suatu bentuk teater yang
bersumber, berakar dan telah dirasakan sebagai milik sendiri oleh masyarakat
lingkungannya. Pengolahannya didasarkan atas cita rasa masyarakat pendukungnya.
Teater
nontradisional: merupakan jenis teater yang tumbuh
dan berkembang di tengah-tengah masyarakat kota besar dan sangat dipengaruhi
oleh teori-teori barat, terutama pada kaum terpelajar. Teater Modern di
Indonesia sudah dikenal sejak abad ke-19.
Teater
Tradisional: Karya Teater lebih bersifat “anonim”,
artinya tidak diketahui penciptanya.
Teater
nontradisional: Karya Teater lebih bersifat “anonim”,
artinya diketahui penciptanya.
Teater
Tradisional: Pewarisan seni bersifat turun temurun
dan abadi
Teater
nontradisional: Karya seni bersifat temporal.
Teater
Tradisional: Tidak ada naskah baku atau naskah
tertulis.
Teater nontradisional:
Ada naskah baku atau naskah tertulis.
Teater
Tradisional: Pertunjukan bersifat spontan tanpa
latihan.
Teater
nontradisional: Pertunjukan direncanakan dengan
matang dan dilakukan melalui proses latihan.
Teater
Tradisional: Pertunjukan lebih mengutamakan isi
seni dari pada bentuk seni.
Teater
nontradisional: Bentuk Pertunjukan lebih beragaman
tergantung stile senimannya; apakah mengutamakan isi seni, atau
mengutamakan bentuk seni atau menghadirkan keduanya.
Teater
Tradisional: Tempat pertunjukan bersifat bebas di
arena terbuka.
Teater
nontradisional: Tempat pertunjukan bersifat khusus
yakni di panggung dengan keragaman bentuk stage.
Teater
Tradisional: Peralatan pentasnya lebih sederhana.
Teater
nontradisional: Peralatan pentasnya lebih modern dan lengkap
dengan beberapa unsur artistik penunjangnya.
Teater
Tradisional: Waktu pertunjukan dilakukan semalam
suntuk.
Teater
nontradisional: Waktu pertunjukan lebih pendekdan
terbatas 2 sampai 3 jam.
Teater
Tradisional: Peristiwa pertunjukan dibangun penuh
keakraban dan tanpa jarak dengan penontonnya.
Teater
nontradisional: Peristiwa pertunjukan dapat dilakukan
dengan kecenderungan adanya jarak estetis dan atau lebur menjadi satu (tanpa
jarak) dengan mpenontonnya.
Teater
Tradisional: Penonton bersifat bebas tanpa harus
membayar.
Teater
nontradisional: Penonton bersifat khusus dan
membayar.
Teater
Tradisional: Menggunakan bahasa daerah setempat.
Teater
nontradisional: Menggunakan unsur bahasa lebih bebas;
bahasa daerah, bahasa Indonesia, bahasa asing dan campuran.
Teater
Tradisional: Fungsi pertunjukannya terkait upacara
pada kegiatan masyarakat secara adat.
Teater
nontradisional: Fungsi pertunjukannya mengarah pada
seni tontonan hiburan.
sekarang jadi tahu perbedaannya makasih ya kak
ReplyDeleteharga trailer scania