Pendekatan Keruangan Geografi serta Contohnya



Pada tulisan ini akan membahas pendekatan keruangan geografi serta nantinya akan diberikan 2 contohnya yakni kasus gempa bumi di Yogyakarta dan Jateng juga kasus banjir di Jakarta. Dari namanya dapat ditangkap bahwa pendekatan ini akan menekankan pada keruangan. Pendekatan ini mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat-sifat pentingnya seperti perbedaan struktur, pola, dan proses. Struktur keruangan terkait dengan elemen pembentuk ruang yang berupa kenampakan titik, garis, dan area. Sedangkan pola keruangan berkaitan dengan lokasi distribusi ketiga elemen tersebut. Distribusi atau agihan elemen geografi ini akan membentuk pola seperti memanjang, radial, dan sebagainya. Nah, proses keruangan sendiri berkenaan dengan perubahan elemen pembentuk ruang. Ahli geografi berusaha mencari faktor-faktor yang menentukan pola penyebaran serta cara mengubah pola sehingga dicapai penyebaran yang lebih baik, efisien, dan wajar.

Analisis suatu masalah menggunakan pendekatan keruangan dapat dilakukan dengan pertanyaan 5W 1H seperti berikut ini.
  1. Pertanyaan What (apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi.
  2. Pertanyaan When (kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena alam.
  3. Pertanyaan Where (di mana), untuk mengetahui tempat fenomena alam berlangsung.
  4. Pertanyaan Why (mengapa), untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena alam.
  5. Pertanyaan Who (siapa), untuk mengetahui subjek atau pelaku yang menyebabkan terjadinya fenomena alam.
  6. Pertanyaan How (bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya fenomena alam.
Contoh kasus 1
Contoh kasus fenomena atau gejala alam adalah gempa bumi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, pada tanggal 27 Mei 2006. Gempa bumi merupakan suatu fenomena alam yang sangat merugikan manusia. Analisis peristiwa gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut.
  1. Apa fenomena alam yang terjadi? Gempa bumi
  2. Kapan terjadinya? 27 Mei 2006.
  3. Di mana terjadi gempa bumi tersebut? Sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
  4. Mengapa terjadi peristiwa itu? Peristiwa tersebut terjadi karena adanya pergerakan lempeng tektonik.
  5. Siapa atau apa yang menyebabkannya? Adanya tumbukan antara dua lempeng tektonik.
  6. Bagaimana gempa bumi itu dapat terjadi? Indonesia terletak di antara tiga lempeng tektonik yang terus bergerak. Ketiga lempeng tersebut adalah lempeng Eurasia, Indo- Australia, dan Pasifik. Lempeng tersebut terus bergerak. Apabila terjadi tumbukan lempeng mengakibatkan gempa bumi. Peristiwa gempa bumi di Yogyakarta terjadi karena tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Tumbukan tersebut menyebabkan lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia di zona subduksi.
Nah, dengan cara seperti ini kamu bisa menganalisis suatu gejala alam yang terjadi di sekitar wilayahmu. Bahkan bencana alam yang akhir-akhir ini mendera bangsa kita.

Contoh kasus 2
Sebagai perbandingan, kamu akan diberikan satu contoh lagi mengenai penggunaan pendekatan ini dalam analisis masalah geografi yang lain, yaitu analisis terjadinya banjir di Jakarta.

Untuk kesekian kali Jakarta banjir lagi. Yang paling akhir, bencana ini terjadi tanggal awal tahun 2020. Banjir ini hampir merendam sebagian Jakarta. Tahap pertama penerapan pendekatan keruangan dilakukan dengan melihat struktur, pola, dan proses keruangan di wilayah-wilayah sekitar Jakarta, seperti Bogor, kawasan puncak, dan Cianjur. Pada tahap ini dapat diidentifikasi fenomena alam seperti kawasan hulu sungai. Setelah itu, pada tahap kedua dilakukan zonasi berdasarkan karakteristik kelerengannya, misalnya curam, agak landai, dan datar. Tahap ketiga ditinjau ketepatan pemanfaatan lahan di tiaptiap zona. Studi aspek fisik ini perlu ditambahkan dengan karakteristik penduduk di wilayah tersebut, seperti mata pencahariannya, tingkat pendidikan, keterampilan yang dimiliki serta kebiasaannya. Melalui informasi ini dapat ditemukan keterkaitan antara kondisi alam dan manusia dengan terjadinya banjir. Pada akhirnya, dapat dirumuskan upaya penanggulangannya.

Comments