Sebutan planet Bumi sebagai
suatu wilayah daratan yang kita diami selama ini sebenarnya kurang tepat,
karena kenyataannya luas daratan hanya sekitar 30% dan sisanya 70% berupa
lautan dan perairan. Perbandingan laut dan daratan di Indonesia diperkirakan juga
70% : 30%. Berdasarkan proses terjadinya, laut dibedakan menjadi laut
lngesi, laut regresi, dan laut transgesi.
1. Laut
Ingresi
Laut
ingresi adalah laut yang disebabkan
terjadinya penurunan
dasar laut. Hal ini menyebabkan laut semakin
dalam. Contoh: Laut Banda (7.400 m), Laut Flores
(5.590 m), Laut
Sulawesi (5.590 m), Laut Tengah (4.400 m), dan Laut
Jepang (4.000 m).
2. Laut
Regresi
Laut
regresi adalah laut yang terbentuk
karena penyempitan
laut atau pengangkatan daratan pada daerah
yang luas. Proses tersebut terjadi pada zaman
Dilluvium. Akibat
suhu Bumi yang dingin, menyebabkan air membeku
dan permukaan air laut turun sampai 60 m. Hal ini
menyebabkan Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul
berubah menjadi daratan. Pulau Sumatra, Jawa, dan
Kalimantan bersatu dengan Asia, sedangkan Dangkalan
Sahul dan
pulau-pulau kecil di bagian timur Indonesia bersatu
dengan Australia.
3. Laut
Transgresi
Laut
transgresi adalah laut yang terbentuk
karena kenaikan
permukaan air laut atau penurunan daratan secara
perlahan sehingga luas laut bertambah. Proses ini
terjadi pada masa
glasial. Pencairan es di kutub menyebabkan air laut naik
dan menggenangi daratan. Laut transgresi bersifat
dangkal karena
mempunyai kedalaman sekitar 70 m. Contoh:
Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.
Comments
Post a Comment