Faktor-faktor yang Memengaruhi Kecepatan Angin: Gradien Barometris, Relief Permukaan Bumi, Ketinggian Tempat, Letak Lintang, serta Panjang Siang dan Malam
Salam pengetahuan
- Kecepatan angin yang bertiup dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
gradient barometris, relief permukaan bumi, ketinggian tempat, letak lintang,
dan panjangnya siang dan malam. Penjelasannya di bawah ini.
1. Gradien
Barometris
Perbedaan tekanan
udara antara dua tempat akan menghasilkan angin. Semakin besar perbedaan
tekanan udara, maka angin yang bertiup pun akan semakin kencang atau kuat. Sebagaimana
yang dirumuskan dalam hukum Stevenson. Menurut Stevenson kekuatan angin yang
bertiup berbanding lurus dengan gradien barometernya. Semakin besar gradient
barometernya, semakin kuat angin yang bertiup. Gradien barometer adalah
perbedaan tekanan udara antara dua isobar pada tiap jarak lurus 15 meridian
atau 111 km.
Contoh soal:
Diketahui dua
isobar X dan Y. Isobar X mempunyai tekanan udara 1.450 mb (milibar) dan
isobar Y mempunyai tekanan udara 1.150 mb. Jika jarak X dan Y adalah 600
km, berapakah gradien barometernya?
Jawab:
Perbedaan tekanan
X dan Y = 1.450 – 1.150 = 300 mb.
Jadi, gradien
barometernya = 300 : (111 : 600) = 55,5 mb.
2. Relief Permukaan
Bumi
Relief yang tidak
rata menjadi penghambat bagi aliran atau tiupan angin, contohnya aliran
angin di daerah dataran dan perbukitan berbeda. Di daerah perbukitan
aliran angin terhambat bukit-bukit, sehingga bertiup dengan kecepatan
lebih lambat dibanding di daerah dataran.
3. Ketinggian Tempat
Di tempat yang
lebih tinggi akan mendapat tiupan angin yang lebih cepat dibanding daerah yang
lebih rendah.
4. Letak Lintang
Letak lintang
berkaitan dengan posisi Matahari. Di daerah lintang rendah banyak mendapatkan
sinar Matahari, sehingga lebih panas dibandingkan di daerah lintang tinggi. Dan
sebaliknya, di daerah lintang tinggi lebih sedikit mendapatkan sinar Matahari
sehingga suhu udaranya pun lebih dingin dibanding daerah lintang rendah.
Perbedaan panas ini menimbulkan sistem angin utama di Bumi. Selain itu,
atmosfer juga ikut berotasi dengan Bumi. Molekul-molekul udara bergerak ke arah
timur sesuai arah rotasi Bumi. Gerakan ini disebut gerakan linier. Bentuk Bumi
yang bulat menyebabkan kecepatan linier tertinggi di daerah ekuator (letak
lintang rendah) dan makin kecil ke arah kutub (letak lintang tinggi).
5. Panjang Siang dan
Malam
Bila dirasakan,
kecepatan angin pada waktu siang dan malam berbeda. Angin bertiup lebih cepat
siang hari dibanding malam hari. Panjang siang dan malam pada beberapa daerah
tidak sama sehingga menyebabkan tekanan udara maksimum dan minimum
berubah-ubah. Akibatnya, arah aliran udara tidak tetap atau tidak menentu.
Comments
Post a Comment