Faktor-faktor Penentuan Lokasi Industri menurut Robinson: Bahan Baku, Pasar, Biaya Angkut, Tenaga Kerja, Modal, dan Teknologi
Banyak faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam membangun industri di suatu lokasi. Beberapa
ahli mengungkapkan beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan lokasi
industri. Salah satunya adalah Robinson. Menurut Robinson (1979) ada enam
faktor yang berpengaruh dalam menentukan lokasi industri yaitu bahan baku,
pasar, biaya angkut, tenaga kerja, modal, dan teknologi.
1. Bahan Baku atau
Bahan Mentah
Bahan mentah
merupakan faktor utama dalam mendirikan industri. Tahukah kamu
alasannya? Jika di suatu lokasi industry tidak tersedia bahan mentah
atau bahan baku, maka dengan terpaksa bahan mentah harus didatangkan
dari daerah lain. Kamu tahu akibatnya? Tepat, hal ini akan menambah
biaya produksi. Sampai sekarang bahan mentah tetap menjadi faktor
penentu berdirinya suatu industri.
Sebagai contoh
industri minyak Pangkalan Brandan di Sumatra Utara yang jaraknya dekat dengan
pertambangan minyak bumi. Lokasi kilang minyak ini sangat tepat, karena wilayah
sekitarnya terdapat potensi minyak bumi. Tepatnya pada cekungan sedimen tersier
di wilayah Sumatra bagian utara. Wilayah ini meliputi Lhok Sukon dan Peureulak
di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, serta Telaga Said, Tangai, Tanjung Miring
Barat, Sukaraja, Mambang Sebasa, Securai, Seruwai, Pakam, Rantau, dan Siantar
di Provinsi Sumatra Utara. Bisa kamu bayangkan jika industri minyak jauh dari
tambang minyak. Industri ini akan memerlukan pengangkutan minyak mentah yang
mahal dan sering berisiko. Risiko tersebut antara lain berupa tumpahan minyak
pada waktu pengangkutan. Apabila pengangkutan tersebut melalui jalur laut,
tumpahan akan mencemari laut.
Ketersediaan
bahan mentah maupun bahan baku yang terbatas sering disiasati oleh para pelaku
industri dengan menjadi mitra usaha. Kerja sama terjalin antara para pedagang
penyedia bahan baku (pemasok) dengan pelaku industri. Kerja sama ini sangat
bermanfaat, setidaknya menghemat biaya produksi, karena pembelian dalam skala
besar (grosir) umumnya disertai potongan harga (discount). Kemitraan
dapat juga menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi industri.
2. Pasar
Industri dibangun
karena adanya tuntutan konsumen. Tujuan utama kegiatan industri
memproduksi barang untuk dijual kepada konsumen. Hal inilah yang menjadi
alasan mengapa pasar atau konsumen merupakan bagian penting bagi
berlangsungnya kegiatan industri. Jika konsumen yang membutuhkan banyak,
berarti industri tersebut mempunyai pasar yang cukup luas. Banyak faktor
yang memengaruhi luasnya daerah pemasaran pada suatu industri.
Faktor-faktor tersebut antara lain kebutuhan masyarakat terhadap produk
dan strategi pemasaran dari perusahaan.
Selain itu,
keadaan ekonomi atau taraf hidup masyarakat juga memengaruhi luasnya daerah
pemasaran. Daya beli masyarakat akan rendah jika taraf hidup masyarakat juga
rendah. Bahkan, kondisi geografis suatu wilayah juga memengaruhi persebaran
produk. Jika kondisi geografis sulit dijangkau, maka sangat sulit bagi suatu
industri untuk memasarkan produknya. Hal inilah yang juga memengaruhi
perkembangan suatu daerah.
Dalam ilmu
Ekonomi, luasnya wilayah pemasaran sangat ditentukan oleh strategi pemasaran.
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan
kompetisi yang berkelanjutan. Strategi pemasaran dipengaruhi dua faktor sebagai
berikut.
- Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing, dan masyarakat.
- Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik, dan sosial/budaya.
Sedangkan
strategi dan kiat pemasaran dari sudut pandang penjual atau pelaku industri
adalah 4P, yaitu tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product),
harga yang kompetitif (price), dan promosi yang gencar (promotion).
Sedangkan dari sudut pandang pelanggan dikenal 4C, yaitu kebutuhan dan
keinginan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to
customer), kenyamanan (convenience), dan komunikasi (communication).
3. Biaya Angkut
Biaya angkut
sangat tergantung pada fasilitas transportasi. Oleh karena pendukung berdirinya
lokasi industri sangat kompleks, seperti ketersediaan bahan mentah, tenaga
kerja, dan sebagainya. Kita tahu bahwa tidak ada lokasi industri yang sangat
ideal. Berarti, hampir tidak ada lokasi industri yang memenuhi semua yang
dibutuhkan oleh industri. Contoh suatu lokasi tersedia bahan mentah sangat
melimpah tetapi tidak tersedia tenaga kerja atau kurangnya daerah pemasaran. Di
sinilah fasilitas transportasi sangat berperan. Jika suatu daerah memiliki
fasilitas transportasi yang memadai, maka pengiriman bahan mentah atau hasil
industry juga lancar, sehingga biaya angkutan murah. Berbeda dengan daerah yang
terisolasi. Kondisi topografi atau relief yang sulit dijangkau dan sarana
transportasi tidak memadai mengakibatkan biaya angkutan mahal. Keadaan ini
menyebabkan daerah tersebut kurang berkembang.
4. Tenaga Kerja
Ketersediaan
tenaga kerja merupakan faktor penting lain yang memengaruhi lokasi industri.
Beberapa industri seperti industri tekstil membutuhkan banyak tenaga kerja
dengan tingkat keahlian tidak terlalu tinggi. Industri tekstil cenderung
memilih lokasi di dekat daerah yang berpenduduk padat di mana tersedia banyak
tenaga kerja. Di bagian lain, ada industri yang membutuhkan tenaga kerja dengan
keahlian khusus. Industri ini dibangun di lokasi di mana tenaga kerja yang
tersedia mudah dilatih. Contoh industri yang membutuhkan tenaga kerja yang ahli
adalah industri pembuatan perangkat lunak (software) komputer.
5. Modal
Banyak orang
mengatakan bahwa tanpa modal, kegiatan industri tidak akan berjalan. Benarkah?
Untuk menjawabnya, kita terlebih dahulu harus mengerti apa yang dimaksud dengan
modal. Dalam pelajaran ekonomi, istilah modal sering kamu sebut. Apakah modal
selalu identik dengan uang? Ternyata tidak. Modal adalah barang atau hasil
produksi yang dapat digunakan untuk proses produksi selanjutnya. Berarti modal
tidak harus berupa uang, tetapi dapat juga berbentuk barang. Misalnya mesin
jahit, mesin pertanian, gedung, dan juga mesin-mesin berat. Untuk membangun
industri, modal dalam bentuk uang dibutuhkan untuk membeli material atau
barang, mesin-mesin, dan peralatan lain. Pinjaman modal dapat diperoleh dari
bank atau lembaga keuangan lain. Pemerintah dapat pula menyediakan modal untuk
industri tertentu. Sering para investor lokal dan asing menyediakan modal untuk
pembangunan industri.
6. Teknologi
Tidak disangkal
lagi teknologi memegang peranan penting dalam dunia industri. Teknologi
industri berkaitan dengan cara atau metode produksi yang diperbarui, seperti
penggunaan mesin modern. Penggunaan teknologi di berbagai bidang industri akan
menaikkan produktivitas. Mengapa? Contoh sederhana dapat kamu lihat pada
industri konveksi. Penggunaan mesin jahit listrik mampu menaikkan jumlah
produksi, karena proses produksi akan lebih cepat. Hal ini tidak hanya
berdampak pada peningkatan jumlah produk, tetapi juga penghematan biaya
produksi, karena banyak tenaga kerja yang bisa digantikan dengan mesin.
Comments
Post a Comment