Keberhasilan
sosialisasi sangat ditentukan oleh kebudayaan suatu masyarakat. Oleh karena
itu, sosialisasi pada masyarakat yang satu berbeda dengan sosialisasi
masyarakat yang lain. Misalnya, pola pengasuhan pada masyarakat desa berbeda
dengan pola pengasuhan pada masyarakat kota. Begitu juga sosialisasi anak orang
miskin berbeda dengan sosialisasi anak orang kaya.
Proses
sosialisasi terjadi melalui tiga tahap sebagai berikut.
Tahap
Pertama
Pada tahap
pertama, anak mulai belajar mengambil peranan orangorang di
sekelilingnya, terutama orang yang paling dekat dengan keluarganya,
seperti ayah, ibu, saudara, kakek, dan nenek.
Tahap
Kedua
Pada tahap kedua,
anak mengetahui peranan yang harus dijalankannya dan mengetahui
peranan yang harus dijalankan oleh orang lain. Apabila anak
bermain dalam suatu pertandingan sepak bola, ia tidak hanya
mengetahui apa yang diharapkan orang lain darinya, tetapi juga
sesuatu yang diharapkan dari orang lain ikut bermain. Ketika
bermain sebagai penjaga gawang anak juga mengetahui peranan-peranan
yang dijalankan oleh pemain lain, baik kawan, lawan, wasit, hakim
garis, maupun kiper.
Tahap
Ketiga
Pada tahap
ketiga, anak dianggap mampu mengambil peranan yang dijalankan orang
lain dalam masyarakat luas. Misalnya, seorang anak perempuan yang
telah memahami peranan yang dijalankan oleh ibunya dan memahami
peranan sebagai pengurus OSIS di sekolah.
Adapun fungsi
sosialisasi dalam pembentukan peran dan status sosial, antara lain:
- dapat mempelajari dan menghayati norma-norma kelompok ia hidup;
- dapat mengenal lingkungan yang lebih luas di masyarakat;
- dapat mengenal peranan-peranan anggota masyarakat;
- dapat mengenal tentang status sosialnya di masyarakat;
- dapat mengembangkan kemampuannya sesuai peran dan status sosialnya.
Comments
Post a Comment