Mesir terletak di
benua Afrika yang dilalui oleh sungai Nil sebagai sumber mata Air utamanya.
Kerajaan mesir kuno berawal dari bersatunya desa-desa kecil di pinggir sungai
Nil pada 4000 SM. Pada tahun tersebut, kerajaan Mesir kuno terbagi kedalam dua
kelompok besar, yaitu Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Tahun 3400 SM Raja Menes
mempersatuakan kerajaan Mesir kuno tersebut.
Bangsa Mesir percaya
kepada dewa-dewa. Ada banyak dewa yang disembah di Mesir, tapi dewa yang utama
adalah dewa matahari dan bulan (Ammon Ra). Sebagai lambang untuk memuja dewa
Ammon Ra di bangunlah bangunan Obelisk yang berupa tiang batu yang berujung runcing.
Di sekitar Obelisk itu dibangun juga kuil untuk memuja para dewa. Kuil yang
terbesar adalah kuil karnak yang dibangun untuk memuja dewa Ammon Ra.
MUMI
MUMI
Bangsa Mesir mempunyai
kepercayaan bahwa manusia tidak bisa menghindar dari dewa maut, tetapi manusia
berkeinginan untuk hidup abadi. Atas dasar itulah, agar roh tetap hidup maka
roh itu harus tetap utuh. Sehingga berkembanglah cara masyarakat mesir untuk
memumikan jenazah agar tetap utuh. Saat ini kita masih dapat melihat mumi-mumi
yang masih utuh dari raja-raja mesir zaman dulu.
PIRAMIDA
Bangunan piramida pada
dasarnya adalah bangunan makam untuk menghormati para raja besar di Mesir. Di
dalam bangunan terdapat lorong-lorong sebagai lubang udara dan ruang jenazah
raja. Tiang-tiangnya juga dihiasi dengan hiasan-hiasan yang indah. Konon di
dalam ruang jenazah para raja disimpan juga berbagai macam perhiasan sebagai
bekal bagi raja untuk hidup di alam berikutnya.
Di depan bangunan
piramida biasanya terdapat patung Spinx, yaitu patung seekor singa berkepala
manusia. Patung itu ibaratkan sebagai penjaga dari makam raja-raja Mesir. Singa
melambangkan kekuatan sedangkan kepala manusia melambangkan kebijaksanaan.
Peninggalan terbesar
lainnya adalah tulisan hierogliph. Pada awalnya, para ahli sejarah kesulitan
menerjemahkan tulisan tersebut. Baru setelah ditemukannya batu rosseta yang
merupakan terjemahan huruf-huruf hierogliph ke dalam bahasa yunani, sejarah
kehidupan bangsa Mesir semakin jelas.
Selain ditulis pada
batu yang menghiasi bangunan-bangunan bersejarah, hierogliph juga ditulis pada
lembaran-lembaran kertas yang terbuat dari batang pohon papyrus. Sementara tintanya
dibuat dari campuran air dan semacam getah sayur dan cat.
Melalui tulisan-tulisan
tersebut dapat diketahui bangsa Mesir telah memiliki system kalender yang
berdasarkan peredaran bulan. Satu bulan dihitung 29,5 hari. Selain itu satu
tahun dihitung 12 bulan, berdasarkan kemunculan bintang Sirius yang muncul
sekali setiap tahun. Mereka juga mengenal tahun kabisat.
Mereka juga mengenal
metode-metode pengobatan yang berdasarkan anatomi tubuh maupun yang menggunakani
pijat refleksi.
Comments
Post a Comment