Paradoks Kembar Postulat Relativitas Khusus, Wow Orang Kembar tapi beda umur


Salam pengetahuan_ Sekarang kita berada dalam posisi untuk mengerti efek postulat relativistik yang terkenal yang disebut paradoks kembar. Paradoks ini berkaitan dengan dua lonceng identik, yang satu ditinggal di bumi, sedangkan yang lain di bawa ikut dalam perjalanan ke ruang angkasa dengan kelajuan v, kemudian di kembalikan ke bumi. Biasanya loncengnya diganti dengan sepasang orang kembar A (pria) dan B (wanita); suatu penggantian yang boleh dilakukan, karena proses kehidupan – detik jantung, respirasi, dan sebagainya – merupakan lonceng biologis yang keteraturannya baik.

Si kembar A pergi ke luar angkasa ketika berumur 20 tahun dan mengembara dengan kelajuan v = 0,8 c (c adalah kelajuan cahaya sebesar 300.000.000 m/s) ke suatu bintang berjarak 20 tahun-cahaya, kemudian ia kembali ke bumi (satu tahun-cahaya sama dengan jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun dalam ruang hampa. Jarak itu sama dengan 9,46 x 1015 m). Terhadap saudara kembar wanitanya B yang berada di bumi, A kelihatannya hidup lebih lambat selama perjalanan itu, kelajuannya hanya
Ö1-(v2-c2) = Ö1- ((0,8c)2/c2) = 0,60 = 60 persen
dari B. Untuk setiap tarikan napas yang diambil A, B mengambil 1 2/3 kali; untuk setiap suap A makan, B makan 1 2/3; untuk setiap hal A berpikir, B berpikir 1 2/3 nya. Akhirnya, setelah 50 tahun berlalu kerika roket kembali ke bumi, sedangkan A berumur 70 tahun – hasil yang sebaliknya dari yang kita simpulkan di atas.

Paradoks kembar telah menimbulkan kebingungan yang lebih banyak daripada hasil relativitas khusus lainnya, walaupun demikian hasil tersebut sama konsistennya dengan postulat relativitas. Supaya kita puas, marilah kita bayangkan masing-masing orang kembar itu mengirimi sinyal radio satu kali setiap tahun selama perjalanan tersebut, sehingga mereka dapat menurut proses bertambah tuanya masing-masing. 

Dalam perjalanan ke bintang, A dan B terpisah dengan kelajuan v=0,8c, dan dengan pertolongan penalaran yang dipakai untuk menganalisa efek Doppler  kita dapatkan bahwa masing-masing menerima sinyal T = t0Ö(1+v/c)(1-v/c) = 3 tahun periodenya, karena t0 = 1 tahun. Dalam perjalanan pulang, A dan B saling mendekati dengan kelajuan yang sama, dan masing-masing menerima sinyal lebih sering, yaitu T = t0Ö(1-v/c)(1+v/c) = 1/3 tahun periodenya.

Ribet bangets ya, hehe… (sebenarnya penjelasan teoritis masih panjang, baca buku: konsep fisika modern pengarang Arthur Beiser)

Intinya nih kawan-kawan bahwa jika orang yang pergi ke ruang angkasa mengendarai sesuatu (roket/pesawat) dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya maka dia akan mengalami waktu yang lebih singkat di banding yang kita rasakan di bumi, so jika ada 2 orang kembar A dan B maka A yang kembali setelah 50 tahun berpetualang akan bertemu B dan usia A lebih muda dari pada B.

Kawan-kawan percaya??? saya pun belum bisa membuktikan dalam fakta, namun menurut teori makan ia, dan selanjutnya tergantung kawan :D. sekian (siapa tahu mau ke luar angkasa dan membuktikan, hehe)

Semoga bermanfaat

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment