Guru, Maafkan Aku Muridmu


Salam pengetahuan, Ide saya untuk menulis artikel yang berjudul Guru, maafkan aku muridmu ini berawal dari percakapan Bapak saya yang menyinggung tentang hal tesebut. Bapak saya sangat termotivasi menceritakannya maka saya menulis Artikel yang berkaitan.

Gambar di atas bisa Sobat lihat beberapa Anak-anak dihukum dijemur oleh Gurunya karena tidak mengerjakan pr.

Apakah Sobat setuju dengan cara tersebut? Atau tidak?

Sobat pembaca, tidak semua murid itu sama, mereka berbeda. Masing-masing punya karakter dan potensi yang berbeda-beda, di situlah Kuasa Allah SWT. Mereka ada yang pintar ada juga yang tidak pintar, ada yang cepat menyerap pengetahuan ada yang lalot (lambat loading), mereka ada yang penurut ada juga yang membangkang, ada yang rajin mengerjakan tugas ada yang selalu memberi alasan, kenapa? Sekali lagi mereka semua punya keunikan masing-masing dan setiap dari mereka punya potensi masing-masing, sekali lagi itulah Kuasa Allah SWT.

Cerita:
Ada seorang Anak yang sangat pandai. Ia rajin mengerjakan tugas dan ranking. Maka Guru-guru menyanjungnya dan selalu yakin ia akan sukses ke depannya. Maka ia selalu diperhatikan dan diperlakukan baik.
(Ada orang bilang murid yang paling di kenal Guru adalah yang paling pintar dan paling nakal). Maka, berikutnya ini ada seorang Anak yang tidak pintar dilihat dari tugasnya yang selalu buruk, sikapnya selalu tidak menurut dan tidak mempunyai prestasi apa-apa. Kasihan, dia di cap anak nakal, tidak diperhatikan dan diyakini tidak akan bisa sukses atau sederhana saja kedepan nya. Kenakalannya sudah sangat keterlaluan dan Guru-guru jengkel kepadanya.

Apa pendapat Sobat pembaca?

Di sinilah judul artikel saya yang ingin mengungkapkan bahwa Guru, maafkanlah muridmu. Aku adalah muridmu, siapa lagi yang akan membimbing diriku. Ingat setiap Anak punya potensi meski sekarang dia terlihat banyak kekurangan. Ingatlah Thomas Alva Edison dia hanya 3 bulan sekolah sebelum di keluarkan karena membuat kekacauan, diangga murid yang tertinggal dan tidak berbakat. Nyatanya sekarang ini kita mengenalnya sebagai Ilmuan besar penemu bolam lampu yang bermanfaat bagi banyak mahluk.

Anak yang nakal, berbuat salah perlu dimaafkan dan dinasehati. Anak yang sulit belajar perlu dibantu mencari cara belajar yang efektif untuk mereka. Anak yang memberontak dan melawan perlu di dekati bukan malah dijauhi. Seorang Guru adalah Pembimbing bagi mereka.

Guru harus memilki pemahaman:
1. Menyadari setiap anak berbeda
Seorang peneliti bernama Dr. Howard Gardner mengatakan ada 8 kecerdasan majemuk, diantaranya kecerdasan logic matematic, musikal, spasial, interpersonal, intrapersonal, naturalis, visual spasial, dan kinetis. Apakah mereka lahir membawa 2 atau 3 diantara kecerdasan tersebut tetapi ada yang lebih dominan diantaranya.

Dari hal ini kita bisa mengambil contoh kalau ada Anak pintar matematika dan ada yang tidak pintar matematika. Kita tidak bisa mengatakan dia bodoh, tapi barangkali dia pintar musik atau kinetik. Karena seringkali kita beranggapan kalau Anak yang pintar adalah yang pintar matematika, helloooo.. apakah semua Anak yang sekolah akan menjadi ahli matematika ? Diantara mereka akan ada yang menjadi penari, musisi, pelukis, dsb. Oleh karena itu sudut pandang kita terhadap Anak didik harus bijak.

2. Tetap harus menegur jika salah
Memaafkan adalah hal mulya, namun kita tetap harus menegur jika mereka salah. Hal ini tujuannya agar mereka tahu bahwa apa yang telah dilakukannya adalah hal yang salah. Menegur dengan baik, tentu saya yakin Sobat pembaca sudah mengetahuinya.

3. Memberikan Saran
Selanjutnya adalah, kita tidak hanya menegur saja tetapi juga memberikan saran. Setelah mereka tahu yang mereka lakukan salah mereka juga berhak tahu hal benar apa yang seharusnya dilakukan. Inilah proses Anak belajar menjadi lebih baik, dan Guru adalah yang membimbing proses tersebut.

4. Menunjukkan kasih sayang
Seorang Anak bila diberi kasih sayang mereka akan termotivasi. Kasih sayang berupa perhatian seperti disapa, dibantu, diajak ngobrol/cerita, di ajak petualangan dsb. tentu senang :D. Hubungan Guru dan murid akan terjalin dengan baik, maka seperti efek domino ini akan mempengaruhi semua proses yang berkaitan antara Guru dan Murid seperti Belajar jadi lebih mudah di Kelas, Pr akan serius di kerjakan, murid termotivasi punya impian baik, murid menurut saran dan pelajaran Guru dsb. Sungguh bahagia Guru tersebut.

Itulah hal-hal yang bisa menjadi masukan.

Akhirnya di akhir tulisan ini saya mau mengatakan:

Jika Anda seorang Guru dan punya murid nakal, ketahuilah dia perlu bimbingan Anda.

Jika Anda adalah murid yang nakal, ketahuilah bahwa Anda sebenarnya punya potensi yang belum Anda ketahui dan temukan, maka carilah. Bersama Guru Anda akan lebih cepat menemukannya.

Sekian, semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment